Find Us On Social Media :

Jurnalis Menjadi Garda Depan Kasus Virus Corona, Ingat Tidak Ada Berita Seharga Nyawa

Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Jakarta memberikan tujuh himbauan kepada jurnalis.

GridHealth.id - Selain tenaga medis, jurnalis merupakan salah satu profesi yang berada di garda depan dalam memberikan informasi terkait virus corona kepada masyarakat.

Meski mengetahui berisiko tinggi, tak sedikit para jurnalis yang tetap melakukan pekerjaannya di lapangan demi membagikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Baca Juga: Inisitor Berdirinya Rumah Sakit Indonesia di Gaza, dr Joserizal Jurnalis, SpOT Telah Berpulang Pagi Tadi di RS Harapan Kita Jakarta

Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, Asnil Bambani mengatakan, berdasarkan Undang-Undang (UU) Pers Nomor 40 tahun 1999, pers nasional memiliki peran sebagai media informasi, pendidikan, dan kontrol sosial. Media juga berkewajiban untuk memberikan informasi yang tepat, akurat, dan benar.

"Namun, perusahaan media harus ingat dalam Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, para pemberi kerja harus memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja para jurnalis," kata Asnil Bambani dalam keterangan tertulis, seperti dilansir dari IDN Times, Senin (2/3/20).

Baca Juga: Didaulat Menjadi Ketua Komite Mata Nasional, Siapa Sangka Jurnalis ini Pernah Juling

Sejumlah jurnalis di berbagai negara dikabarkan telah terinfeksi virus corona, seperti halnya seorang jurnalis asal Spanyol yang dikabarkan tertular virus corona ketika meliput pertandingan Liga Champions ke Stadion San Siro, Milan (29/2/20). 

Terlebih pasca kabar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi yang dinyatakan positif virus corona, membuat sejumlah jurnalis yang memiliki riwayat kontak dengan Menhub diminta untuk memeriksakan diri ke Rumah Sakit (RS).

Hari Minggu (16/3/20) kemarin, Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Jakarta menggelar siaran pers di Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah. 

Baca Juga: Profesi Paling Rentan Terinfeksi Virus Corona Covid-19, Harus Bekerja Beberapa Centimeter dengan Orang Asing, Alat Penunjang Kerjanya Kini Langka

Dalam siaran pers tersebut, Ketua AJI Jakarta Asnil Bambani memberikan tujuh himbauan kepada jurnalis dalam menyebarkan informasi ke publik terkait mewabahnya kasus virus corona alias Covid-19.

Salah satu imbauannya, jurnalis disarankan menghindari kerumunan yang biasa terjadi pada konferensi pers.

"Perlu dicatat, menghindari kerumuman bagi wartawan tetap berpegang teguh pada prinsip kebebasan pers dan hak atas informasi dan bukan alasan bagi para narasumber untuk menyembunyikan informasi penting bagi publik," ujar Asnil melalui siaran pers, seperti dikutip dari katadata.co.id.

Baca Juga: Jadi Orang Paling Rentan Terinfeksi, Perawat Suspect Corona Asal Bekasi Meninggal Dunia

Ketujuh himbauan dari AJI Jakarta tersebut di antaranya, yaitu:

1. Mempublikasikan siaran pers disertai foto dan video peristiwa dengan catatan keterangan serta hak cipta gambar bergerak maupun tidak bergerak.

2. Menyajikan lembaran data yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan laporan berita.

3. Menyajikan live streaming atau pengiriman gambar secara online melalui situs atau link resmi yang disediakan oleh narasumber.

Baca Juga: WHO Sebut Cuaca Panas Hingga Bawang Putih Tak Ampuh Atasi Virus Corona, Ini 16 Fakta Lainnya

4. Menyajikan siaran langsung melalui platform media sosial atau aplikasi komunikasi dengan disertai waktu untuk tanya jawab melalui kolom komentar atau teknologi suara lainnya.

5. Menyajikan penyebaran video keterangan pers melalui video singkat dengan keterangan dan hak cipta atas gambar video bergerak.

6. Melakukan wawancara atau pertemuan tatap muka dengan narasumber dihimbau atas pertimbangan mendesak dengan persetujuan pimpinan redaksi dengan pencatatan sebagai dokumentasi penelusuran interaksi dekat dengan sesama manusia.

Baca Juga: 10 Detik Deteksi Corona, Angkie Yudistia Staf Khusus Presiden Dihujat Warganet

7. Para jurnalis untuk mendesak tim kehumasan dan komunikasi dari para narasumber agar siap menjawab pertanyaan dari para jurnalis melalui aplikasi komunikasi maka penting agar menyediakan nomor kontak yang bisa dihubungi demi kepentingan konfirmasi.

Selain memberi ketujuh himbauan tersebut, Asnil Bambani juga mengingatkan jurnalis untuk tetap mengutamakan kesehatan.

"Utamakan kesehatan dan keselamatan, tidak ada berita seharga nyawa," ujar Asnil, seperti dikutip dari katadata.co.id.

Baca Juga: Cara Menjaring Pasien Corona Covid-19 di Indonesia Kurang Tepat, Metode KIT Lebih Efektif

Ketika berada di garis depan alias di lingkaran rentan infeksi corona, tak mungkin kalau jurnalis tidak merasa stres akibat memikirkan diri sendiri ataupun kondisi keluarga di rumah.

Dilansir dari poynter.org, psikoterapis Sidney Tompkins memberikan kiat-kiat agar jurnalis tidak mengalami trauma dan stres di tengah meliput virus corona. Berikut kiat-kiatnya:

- Istirahat dengan cukup

- Batasi intensitas informasi yang menganggu

- Reset pikiran agar tidak semakin stres

- Ambil topik lain dan istirahat sejenak dari kasus virus corona

Baca Juga: Yang Lain Sibuk Prihal Corona Covid-19, Wanita Satu ini Malah Sibuk Goadain Suami Baru Cinta Penelope yang Ganteng, Kena Skak deh

- Tanamkan dalam pikiran bahwa pekerjaan jurnalis itu pekerjaan penting

- Trauma adalah hal manusiawi

- Hindari mengonsumsi alkohol dan makanan tertentu

- Bicaralah dengan orang yang dicintai

- Mengambil cuti jika memang diperlukan.(*)

Baca Juga: Paket Anti Corona, Cari Untung dan Sensasi Ditengah Ketakutan dan Kesedihan Masyarakat Indonesia karena Covid-19

 #berantasstunting