Prof. Quraish Shihab pun menjelaskan fatwa tersebut serupa dengan situasi pada zaman sahabat nabi. Yang mana mana terdapat situasi yang tidak memungkinkan kita untuk melakukan ibadah bersama.
"Dulu pada zaman sahabat-sahabat nabi pernah terjadi hujan lebat sehingga jalan becek. Adzan ketika itu diubah redaksinya. Kalau dalam adzan ada kalimat yang menyatakan 'Hayya alashalah', Mari melaksanakan salat maka panggilan ketika itu berbunyi 'Salatlah di rumah kalian masing-masing'," terang Prof. Quraish Shihab.
Baca Juga: Fatality Rate Indonesia Kasus Corona Disorot , Lampaui Italia dan Iran
Lebih lanjut, Prof. Quraish Shihab mengatakan bahwa anjuran untuk shalat di rumah tersebut bukan untuk keselamatan jiwa, melainkan namun untuk kesehatan dan kemudahan.
"Ini bukan berkaitan dengan keselamatan jiwa tapi berkaitan dengan kesehatan dan kemudahan. Itu pandangan agama," pungkasnya menutup panggilan video.
Dalam menyikapi penyebaran wabah virus corona (Covid-19), Pemerintah telah melakukan berbagai hal untuk menjaga kebersihan masjid, salah satunya dengan dilakukannya semprot desinfektan di berbagai Masjib besar wilayah Jakarta, salah satunya di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Jangan Diminum, Dettol Bisa Bunuh Virus Corona Tapi Bukan Covid-19
Tak hanya itu, masjid Masjid Arief Rahman Hakim UI yang terletak di Salemba juga telah melakukan upaya pencegahan penyebaran virus corona dengan menggulung karpet sajadah masjid sejak Jumat, 6/3/20.