Find Us On Social Media :

Tidak Menunjukkan Gejala Covid-19, Bukan Berarti Tidak terinfeksi, Ini Cerita Pasien Asal Amerika

Beredar cerita pasien positif covid-19 asal Amerika

GridHealth.id - Wabah virus corona (Covid-19) sampai saat ini masih terus menyebar dan orang yang terinfeksi kian bertambah setiap harinya.

Salah satu negara yang paling penyebaran virusnya makin cepat adalah Italia.

Baca Juga: Presiden Jokowi; Siap 5 Juta Butir Obat Untuk Hadapi Corona di Indonesia

Tercatat dalam wordometers.info, tepatnya Jumat (20/3/20) kemarin terhitung ada 5,986 kasus baru dan 627 kematian baru.

Yang kian meresahkan, Italia menduduki posisi nomor dua setelah China dengan kasus virus corona (Covid-19) terbesar.

Baca Juga: Kabar Terbaru Dokter Handoko yang Masuk ICU setelah Tangani Pasien Covid-19

Di sosial media twitter, seorang wanita asal Amerika Serikat yang belum lama ini mengunjungi Italia, membagikan kisahnya yang terinfeksi virus corona (Covid-19) tapi tidak menunjukkan gejala apapun.

Yaitu Julia Buscaglia, seorang perawat yang bertempat tinggal di Buffalo, New York.

Dengan akun twitter @JuliaBuscaglia, ia membagikan pengalamannya melalui cuitannya dengan bahasa inggris.

Baca Juga: Balita Positif Covid-19 di Jogja Dinyatakan Sembuh, Orangtua Diingatkan Jaga Daya Tahan Tubuh

Awalnya, ia mengatakan bahwa ia tidak berniat untuk membagian kisahnya, namun melihat orang lain yang memiliki gejala, berbeda dengan dirinya yang tidak memiliki gejala sehingga ia memutuskan untuk membagikan kisahnya.

Pada 29 Februari, Buscaglia terbangun dari tidurnya dengan rasa sakit di kepala, telinga yang berdengut, dan tenggorokan terasa terbakar.

Baca Juga: Hadapi Virus Corona, Rombongan Anggota Dewan Ini Justru Marah Saat Akan Diperiksa Kesehatannya

Buscaglia merasa seluruh tubuhnya sakit dan kedinginan. Setelah diperiksa, Buscaglia mendapatkan tubuhnya berada di suhu 100,2 Farenheit atau sekitar 37,8 Celcius.

Tindakan yang dilakukannya yaitu minum obat anti-inflamasi, lalu beristirahat sepajang hari.

Baca Juga: Tisu Basah Sebagai Alternatif Untuk Cegah Virus Corona, Efektifkah?

Dua hari berikutnya, tepatnya 1 Maret, Buscaglia terbangun dengan perasaan yang lebih baik tetapi dengan kekhawatiran yang berkembang di Italia, ia memutuskan untuk pergi ke dokter.

Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter mengatakan bahwa Buscaglia hanya mengalami flu. Dan Buscaglia melanjutkan harinya seperti biasanya.

Dengan tiba-tiba, ia merasa mulai kehilangan pendengaran di telinga kiri.

Baca Juga: Beredar Video Cara Membuat Desinfektan dari Pemutih, Karbol, Pembersih Lantai, Efektif Bunuh Virus Corona?

Keesokan harinya, 2 Maret, pendengaran di kedua telinga Buscaglia jauh lebih sedikit. Bahkan, ia bisa merasakan dahak di bagian belakang tenggorokan, tetapi ia hanya mengira bahwa itu hanya flu, karena diagnosa dari dokter.

Pada 3 Maret yang mana merupakan hari terakhir Buscaglia di Italia, ia masih belum bisa mendengar, dan pada titik tersebut ia mengatakan bahwa ia kehilangan semua kemampuan untuk mencium dan megecap rasa, namun ia tidak memiliki gejala hidung berair atau batuk.

Baca Juga: Anjuran di Rumah Saja Pemerintah Wabah Corona Covid-19 Dimanfaatkan Kelompok tak Bertanggung Jawab

Melainkan mengalami sakit kepala terus-menerus di siang hari dan hanya diobati dengan Tylenol. Keesokan paginya, ia pergi untuk kembali ke Amerika.

Setibanya di Amerika, tepatnya 4 Maret, ketika kembali ke negara asalnya justru ia menjadi takut.

Ketika ia kembali pulang, dan tidak seorang pun bertanya tentang keberadaannya di Italia.

Baca Juga: Merasa Terpapar Virus Corona? Ikuti 3 Protokol Kesehatan Covid-19 Ini

Bahkan di bea cukai, petugas tidak berkedip menatapnya, namun tidak juga bertanya.

Padahal ia telah singgah di kota-kota besar di Italia, namun tidak ada keraguan dalam pikirannya bahwa dirinya tidak memiliki virus.

Pada 5 sampai 13 Maret, Buscaglia melakukan karantina seorang diri. Tidak ada gejala yang ditunjukkan seperti yang tercatat CDC. Ia menderita batuk berdahak, namun pendengaran, perasa, dan penciumannya akhirnya kembali.

Baca Juga: Karyawan Bank Permata Positif Covid-19, Dalam Sepekan Korban Keempat Profesi Rawan Virus, Satu Orang Sudah Tewas

Tanggal 13 Maret, awalnya dia tidak berencana untuk diuji, namun anggota keluarganya bekerja dalam perawatan kesehatan dan ingin memastikan kondisi Buscaglia sebelum kembali bekerja. 

Pada 14 Maret, Buscaglia mendapat telepon bahwa dirinya positif Covid-10. Padahal sampai detik itu ia tidak menemukan gejala yang menunjukkan bahwa dirinya terinfeksi. 

Baca Juga: 5 Link Kredibel dan Akurat Virus Corona Covid-19, dan Data Penyebarannya di Indonesia

Bahkan dokter asal Italia sudah mengecek dirinya tetapi mengatakan bahwa ia tidak menujukkan tanda-tanda terjangkit covid-19, melainkan satu-satunya gejala yang dialaminya hanyalah demam.

Oleh karenanya, Buscaglia mengatakan bahwa tidak memiliki gejala bukan berarti kita tidak terinfeksi Covid-19.

Dengan demikian, Buscaglia berpesan, jika ada yang memiliki rencana liburan, perjalanan, pekerjaan, dan kegiatan, sebaiknya batalkan, karena virus corona bukanlah lelucon.

Kini, Buscaglia sudah merasa sehat, tetapi bukan berarti ia telah sembuh.

Baca Juga: Terungkap, Ini Alasan Kenapa Pasien Meninggal Covid-19 di Italia Sangat Banyak

Karena hal yang sama bisa saja terjadi oleh siapapun, maka Buscaglia kembali mengingatkan untuk tetap berada di dalam rumah dan batasi kontak orang lain.

Tak hanya itu, Buscaglia juga berharap orang dengan situasi yang sama dengannya atau terinfeksi Covid-19, bisa segera pulih dengan cepat dan kembali sehat.

Baca Juga: Korban Positif Terinfeksi Terus Bertambah, Ini Penjelasan Ahli Soal Virus Corona

Kembali, Buscaglia mengimbau kita semua untuk selalu minum cairan dan cuci tangan, karena jika tidak menunjukkan gejala, bukan berarti tidak terinfeksi.(*)

 #berantasstunting #hadapicovid