Find Us On Social Media :

Indonesia Harus Waspada, Jangan Sampai Seperti Negara Ini Saat Hadapi Corona Mengalami Krisis Air Bersih

Zimbabwe

GridHEALTH.id - Seluruh masyarakat dunia sekarang sedang hadapi corona.

Virus ini sudah menyebar ke seluruh negara di dunia.

Indonesia yang tadinya adem ayem dan tenang mengenai virus corona, mendadak kelimpungan menghadapi pandemi virus corona Covid-19 ini.

Baca Juga: Ridwan Kamil Gerak Cepat, Ini 3 Lokasi Rapid Test Covid-19 di Jawa Barat

Sekarang baiknya Indonesia juga berkaca dan belajar terhadap negara satu ini, yang juga sedang menghadapi wabah virus corona.

Negara ini, sedang hadapi corona tetiba saja harus dilanda kekurangan air bersih, bahkan sudah masuk dalam tahap krisis.

Bisa dibayangkan bagaimana penderitaan masyarakat di kota tersebut. Sudah susah semakin susah. Sudah sakit semakin sakit.

Negara tersebut adalah Zimbabwe.

Baca Juga: Korban Virus Corona Melonjak Tajam, Menkes Ekuador Undur Diri

Baca Juga: Bekerja Menyaring Udara, Dapatkah Air Purifier Bunuh Virus Corona dalam Rumah?

Di Chitungwiza, sebuah kota berpenduduk setengah juta orang di Harare Selatan, terlihat beberapa wanita menunggu pada pompa air dan kaleng-kaleng besar.

Kekhawatiran akan ancaman virus corona tampak pada raut wajah mereka.

Salah satu wanita itu berkata bahwa mereka harus berbulan-bulan hidup tanpa air mengalir.

Dia sangat khawatir setelah di Zimbabwe terdapat dua kasus infeksi virus corona.

Baca Juga: Indonesia Hindari Lockdown, Apakah Herd Immunity Akan Jadi Skenario?

Zimbabwe, adalah negara yang sudah tertatih-tatih di tepi jurang perekonomian.

Warga lainnya, George Mangava ragu negaranya akan siap mengurangi lonjakan kasus wabah tersebut.

Dia mengaku bahwa sebagai warga Chitungwiza, perhatian utama mereka dari kekhawatiran adalah kebutuhan mereka pada air.Kekurangan air tentu memiliki banyak dampak. Terutama soal makanan dan kebersihan.

Baca Juga: Rajin Olahraga, Andrea Dian Ceritakan Penyakitnya Usai Positif Terinfeksi Virus Corona: 'Aku Punya Autoimun'

Baca Juga: Andrea Dian Positif Covid-19 Usai 5 Hari Diopname Akibat Demam Berdarah, Begini Perbedaan Gejala Kedua Penyakit Ini

Sejak wabah virus corona terjadi pertama kali di China, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggaungkan pentingnya cuci tangan secara menyeluruh dan rutin agar dapat menghindar dari penularan virus tersebut.Namun sepertinya hal itu sangat sulit dilakukan di Zimbabwe. Negara itu telah bertekuk lutut dalam dua dekade terjadinya kesalahan aturan ekonomi, infrastruktur dasar yang gagal dan punahnya semua layanan kesehatan.

Klinik setempat di sana bahkan tidak memiliki paracetamol. Padahal, paracetamol termasuk obat bebas yang paling umum dan mestinya mudah didapatkan.Para petugas medis di Zimbabwe juga pesimis akan keselamatan mereka dari virus corona.

Baca Juga: Hadapi Corona dengan Berjemur Tren Gaya Hidup Terkini, Ini Waktu Tepat Berjemur di Bawah Sinar Matahari

Baca Juga: Jangan Sampai Ketinggalan Berpartispasi Hadapi Corona Melalui Dana Kemanusiaan Kompas

Menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Dokter untuk HAM Zimbabwe, Norman Matara, sistem di Zimbabwe terlalu padat dan tidak memadai untuk menangani wabah seperti virus corona.Pada Jumat (20/03/2020), Zimbabwe mengumumkan kasus COVID-19 pertamanya di Victoria Falls, sebuah kota resor. Disusul pada Sabtu (21/03/2020) di ibukota Harare, satu kasus infeksi virus corona.Nkululeko Sibanda, salah satu juru bicara oposisi terbesar, Gerakan untuk Perubahan Demokratik (MDC), menyerukan penguncian atau lockdown untuk menahan penyebaran.

Dia memperingatkan bahwa jika virus mencapai antrian bensin dan bus yang ramai di negara itu, "kami akan tewas dalam jumlah korban yang tinggi".

Di kotamadya Chitungwiza, petugas kota Tonderai Kasu, seorang dokter menegaskan bahwa timnya sibuk mendidik masyarakat tentang virus tersebut.

Baca Juga: Hotman Paris Keluhkan Ruang Isolasi Tak Layak, Pasien Covid-19 Di Cirebon Diserbu Warganet

Baca Juga: Nekat Liburan Ke Luar Negeri di Tengah Wabah Covid-19, Krisdayanti Dicecar Warganet hingga Pihak Partai

Untuk memerangi penyebaran virus, Presiden Zimbabwe Emmerson Mnangagwa mengumumkan keadaan darurat minggu ini sekaligus mengumumkan penutupan semua sekolah.Ancaman wabah yang meningkat membuatnya melarang anggota pemerintah bepergian.Beberapa hari setelah pernyataannya, dia terbang ke Namibia untuk upacara pengambilan sumpah presiden Namibia Hage Geingob di Windhoek pada Sabtu (21/03/2020).

#berantasstunting

#HadapoCorona

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kelangkaan Air Jadi Tantangan Sistem Kesehatan Zimbabwe Hadapi Virus Corona")