Find Us On Social Media :

Alami Batuk dan Sesak Napas Usai Terbang dari Malaysia, Kapten Pilot Indonesia Meninggal Dunia Diduga Positif Virus Corona

Seorang kapten pilot meninggal dunia diduga terinfeksi virus corona

GridHEALTH.id - Dunia penerbangan Tanah Air kembali diselimuti duka mendalam atas kepergian seorang kapten pilot sebuah maskapai penerbangan.

Captain Sutopo Putro dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (22/3/2020) di RS Eka Hospital BSD sekitar pukul 17.44 WIB.

Baca Juga: Dahulukuan 188 WNI di Kapal World Dream Ketimbang Kapal Diamond Princess, Menkes Terawan: Mereka Ditolak di Mana-mana

Akibat hal tersebut, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan meminta pihak maskapai menyerahkan riwayat pilot yang diduga meninggal akibat menderita virus corona.

“Kita minta ke maskapai untuk menyerahkan history (riwayat) pilot ini terbang ke mana saja, co-pilot-nya siapa, krunya siapa agar untuk melakukan tes swab dan isolasi mandiri,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (24/3/2020).

Baca Juga: Diramal Wirang Birawa Akan Berakhir April 2020, Peneliti ITB Beberkan Akhir Penyebaran Virus Corona: 'Akhir Mei atau Awal Juni'

Alhasil, Direktur Utama Rumah Sakit Eka Hospital Tangerang James Carlos menjelaskan kronologi meninggalnya Captain Sutopo Putro.

"Pada Hari Sabtu, 21 Maret 2020, seorang pria datang ke Instalasi Gawat Darurat Eka Hospital BSD sekitar pukul 04.00 WIB dalam kondisi batuk, demam, sesak napas, dengan riwayat perjalanan ke Malaysia kira-kira satu minggu sebelum masuk rumah sakit," kata James dalam keterangan tertulis, Senin (23/3/2020).

Pasien yang tak lain merupakan Sutopo Putro tersebut, lanjut James, langsung ditangani oleh tim dokter yang bertugas saat itu dan dicurigai merupakan gejala infeksi virus corona.

Baca Juga: Hadapi Lonjakan Virus Corona, Maruf Amin Mohon MUI Siapkan Fatwa Tenaga Medis Tak Perlu Wudhu Untuk Salat

"Dilakukan pemeriksaan oleh dokter spesialis paru dan serangkaian pemeriksaan penunjang lainnya dengan kecurigaan mengarah pada infeksi virus Covid-19," kata James.

Seperti diketahui, seseorang dengan profesi yang mewajibkannya berinteraksi dengan orang lain dan berpindah tempat memiliki kemungkinan tertular infeksi virus corona.

Berdasarkan laman Australian Government Department of Health, beberapa profesi yang berisiko tinggi terinfeksi virus corona yaitu pilot, pramugari, dan nahkoda.

Baca Juga: Di Tengah Wabah Corona, Kasus TBC di Indonesia Tinggi, 93 Ribu Pasien Meninggal Dunia di Indonesia

Hal ini disebabkan para pekerja di sektor transportasi tersebut harus berusan dengan orang lain dan melakukan transit di negara yang memiliki penduduk positif Covid-19.

Selain itu, temperatur udara dalam pesawat yang cukup dingin diduga menjadi tempat berkembangnya virus tersebut.

Penelitian yang dipublikasikan dalam New England Journal of Medicine menunjukkan, virus dapat bertahan di dalam tetesan (droplet) hingga 3 jam setelah dikeluarkan melalui batuk atau bersin ke udara.

Bahkan virus dapat bertahan di permukaan tembaga selama sekitar 4 jam.

Baca Juga: Dikabarkan Dapat Bertahan 3 Jam di Udara, Pakar Yakini Virus Corona Bertahan di Lingkungan Ini

Yang lebih parahnya, pada plastik dan stainless steel, lama waktu bertahan dari virus jauh lebih lama lagi, yaitu 2 hingga 3 hari. 

Kemungkinan inilah yang bisa menyebabkan seseorang dengan profesi seperti Captain Sutopo Putro mudah tertular virus corona (Covid-19).

Meski demikian, maskapai tempat Captain Sutopo Putro bernaung belum memberikan jawaban terkait kronologi sang kapten pilot tertular virus corona.

Baca Juga: Korban Meninggal Covid-19 dari Kalangan Medis Bertambah, Perawat RSCM Gugur dalam Tugas Hadapi Corona

Corporate Communcation Strategic Lion Air Danang Mandala belum menerima informasi yang pasti penyebab meninggalnya Sutopo apakah berkaitan dengan Covid-19 atau tidak. (*)

 #hadapicorona #berantasstunting