GridHealth.id - Sampai dengan hari ini (24/3/20) pukul 11:45 GMT, worldometers.info mencatat terdapat sebanyak 392,336 kasus virus corona (Covid-19) di dunia.
Wabah virus corona (Covid-19) yang bermula pada Desember 2019 ini, terus memakan korban hingga 17,147 jiwa.
Meski begitu, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh saat ini semakin meningkat, yakni 103,393 pasien.
Seperti yang kita tahu, gejala virus corona (Covid-19) mirip dengan penyakit lain pada umumnya.
Misalnya flu, batuk, demam, hingga badan pegal.
Baca Juga: Jangan Salah, Banyak Minum Bukan Untuk Membunuh Virus Corona, Namun Bantu Imunitas Tubuh
Baru-baru ini, sebuah studi yang diungkap oleh ahli rinologi terkemuka di Inggris, menemukan ada gejala atau kondisi lain yang muncul dari pasien virus corona (Covid-19).
Dilansir dari kompas.com, di Korea Selatan, China, dan Italia, sekitar sepertiga pasien yang dites positif Covid-19 mengaku sensitivitas penciumannya terganggu atau bahkan hilang.
Menurut ahli THT di Inggris, kondisi ini dikenal sebagai anosmia atau hyposmia.
"Di Korea Selatan, di mana pengujian dilakukan sangat luas, 30 persen pasien yang dites positif Covid-19 memiliki anosmia (hilangnya penciuman)," kata president of the British Rhinological Society Professor, Clare Hopkins, dan president of the British Association of Otorhinolaryngology, professor Nirmal Kumar, seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Selama Wabah Virus Corona Tunda ke Rumah Sakit Untuk ke 11 Spesialis Berikut, Kecuali ....
Tak hanya itu, para profesor mengatakan bahwa banyak pasien diseluruh dunia yang positif Covid-19 terinfeksi tanpa gejala demam tinggi atau batuk.
Sebagai gantinya, mereka sulit mencium bau dan mengecap rasa.
"Ada sejumlah laporan yang berkembang pesat tentang peningkatan signifikan dalam jumlah pasien Covid-19 yang hanya mengalami anosmia tanpa adanya gejala lain," kata peneliti dalam sebuah keterangan, seperti diilansir dari Business Insider.
Baca Juga: 4 Pertanyaan Krusial Pasien Jantung Terkait Virus Corona Kepada Dokter, Simak Jawabannya
"Iran telah melaporkan peningkatan signifikan dalam kasus anosmia." tambahnya.
"Selain itu, banyak pasien dari AS, Perancis, dan Italia Utara yang juga memiliki pengalaman sama," imbuhnya.
Baca Juga: Stop Gunakan Sabun Antiseptik, Musuh Kita Saat Ini Virus Bukan Bakteri
Minimnya gejala atau tanpa gejala yang umum terjadi pada Covid-19 membuat pasien yang mungkin positif tidak memeriksakan diri, dan tidak mengkarantina diri.
Jika ini terjadi, pasien Covid-19 yang tanpa gejala justru berkontribusi besar terhadap penyebaran penyakit.
Seperti diketahui, orang dengan usia muda sebagian besar tidak menunjukkan gejala virus corona yang umum.
Lebih lanjut, Profesor Kumar mengatakan kepada Sky News bahwa pasien berusia muda justru menunjukkan tanda tidak dapat mencium bau atau mengecap rasa.
Mereka tidak menunjukkan gejala virus corona (Covid-19) yang umum seperti demam tinggi atau batuk terus menerus.
"Pada pasien muda, mereka tidak memiliki gejala yang signifikan seperti batuk dan demam." ujar Profesor Kumar.
"Namun mereka mungkin kehilangan indera penciuman dan pengecapan, yang menunjukkan bahwa virus ini tinggal di hidung," katanya.
Para profesor menyerukan siapa saja yang memiliki gejala kehilangan indra penciuman dan perasa untuk mengisolasi diri selama tujuh hari untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut.
Hal demikian telah dikonfirmasi oleh British Association of Otorhinolaryng.
Menurut British Association of Otorhinolaryng, ada bukti baru yang menunjukkan bahwa hilangnya penciuman sebagai gejala infeksi COVID-19. Dalam istilah kedokteran hilangnya indera penciuman disebut anosmia.
Lembaga asosiasi tersebut menjelaskan bahwa snosmia pasca-virus adalah salah satu penyebab utama hilangnya indera penciuman pada orang dewasa hingga 40% kasus anosmia.
Virus corona dianggap bertanggung jawab atas 10- 15% kasus. Oleh karena itu mungkin tidak mengherankan bahwa virus COVID-19 juga akan menyebabkan anosmia pada pasien yang terinfeksi.(*)
#berantasstunting #HadapiCorona
Artikel ini telah tayang di Intisari.grid.id dengan judul "Ahli Temukan Gejala Baru Virus Corona, Mendadak Tak Bisa Mencium Bau".