Find Us On Social Media :

Update Covid-19; Menurut Seorang Dokter Wanita, yang Perlu Disiapkan Indonesia Sekarang adalah Kuburan Massal

Dokter Tifauzia Tyassuma sempat minta Jokowi lockdown. Kini minta siapkan kuburan massal.

GridHEALTH.id - Menurut dokter wanita satu ini, Indonesia sudah terlambat LockDown.

Masih menurutnya, sekarang yang harus disiapkan adalah kuburan masal.

Nama Dokter Tifauzia Tyassuma, M.Sc belakangan hangat menjadi perbincangan publik.

Sebab dirinya disebut-sebut menulis surat terbuka untuk Presiden Jokowi mengenai kasus virus corona (Covid-19) yang terjadi di tanah air, Selasa (17/2/2020) di akun facebook yang mengatasnamakan dirinya.

Baca Juga: Pengakuan Pengusaha Properti Terkait Tes Covid-19 yang Dituding Pakai Fasilitas Pemerintah

Dimana surat terbuka tersebut berisi permintaan kepada Presiden untuk me-lockdown daerah yang terjangkit virus corona.

Setelah surat terbuka itu viral, akun dokter Tifauzia Tyassuma baru-baru ini kembali mengunggah sebuah postingan yang cukup kontroversial.

Sebab dalam postingannya disebutkan bahwa saat ini pemerintah perlu untuk menyiapkan kuburan massal.

Alasannya, lockdown dinilai sudah terlambat.

Pantauan GridHEALTH.id, postingan akun dokter Tifauzia Tyassuma tersebut ditulis pada Selasa (24/3/2020) dan sampai hari Kamis (26/3/2020) sudah di-share 1.183 warganet.

Baca Juga: Studi di London: Indonesia Hanya Laporkan 2% Kasus Positif Virus Corona, Benarkah?

Baca Juga: Lidah Bisa Mendeteksi Apakah Kita Terinfeksi Virus Corona atau Tidak

Berikut postingan lebih lengkapnya:

"Mengapa saya sekarang tidak gencar lagi berteriak #lockdown ?

Karena, kondisi Indonesia saat ini, juga negara-negara lain, di minggu ke 4 perjalanan COVID 19 sudah masuk dalam fase kedua penyebaran COVID 19, menjadi Local Transmitted.

Ibarat perang, tidak mau cepat-cepat tutup gerbang, gerbang terlambat ditutup, ya sudah musuh berhasil masuk ke dalam benteng kota.

Apa artinya? Artinya Indonesia berubah menjadi mangkok raksasa.

Baca Juga: Supaya Virus tak Ikut Masuk ke Rumah, Pulang dari Berpergian Lakukan 5 Langkah Berikut

Dalam mangkok itu, berisikan manusia dan virus Corona. Menjadi satu, saling kontak, saling meloncat, saling menempel. Ada PDP yang dia tidak tahu dia PDP, lalu masih bekerja di kantor, naik KRL, kemudian batuk, lalu virusnya lompat dan menempel di bangku. Bangku diduduki orang dan tangannya memegang virus. Dia gatal lalu kucek-kucek, jadilah seketika itu juga dia ODP.

ODP ini kemudian pulang ke rumah disambut anak-anak yang menggelendot dalam pelukan, jadilah anak-anak itu ODP. Singkat cerita, jadilah keluarga itu keluarga ODP, tanpa merasa kenal ataupun kontak dengan PDP.

Baca Juga: Pengakuan Jujur Dokter Spesilias Paru dan Pernapasan selama Merawat Pasien Corona

Baca Juga: Pengakuan Pengusaha Properti Terkait Tes Covid-19 yang Dituding Pakai Fasilitas Pemerintah

Di dalam mangkok raksasa bernama Indonesia, ada mangkok-mangkok kecil bernama Jakarta, Bandung, Solo, dan kota-kota lain yang sudah mengalami Local Transmitted.

Parahnya adalah karena mangkok-mangkok itu tidak ditutup rapat, maka berlompatanlah isi mangkok itu, manusia yang kemungkinan adalah PDP atau ODP, ke mangkok lain.

Jadilah mangkok lain mengalami local transmitted.

Begitulah seterusnya. Dan seterusnya.

Lantas apa yang terjadi?

Pertama ya siapkan saja kuburan massal.

Karena jelas akan terjadi banyak kasus kematian, paling kurang 10% dari PDP dan ODP yang berada di dalam mangkok itu, memiliki komorbid (penyakit penyerta) atau murni dari perparahan COVID19 nya sendiri.

Baca Juga: Bila Warganya Masih Keluyuran, Indonesia Diprediksi Jadi Episentrum Baru Virus Corona Dunia Setelah Wuhan

Berikutnya adalah kelompok PDP tanpa gejala. Dia bisa kesana kemari sebagai reservoir penyebar virus.

Berikutnya adalah kelompok PDP yang sakti imunitasnya dan sembuh sendiri. Jadilah dia pembawa Imunoglobulin (+).

Berikutnya adalah PDP yang rentan, alias karier, pada waktu daya imunitasnya turun maka dia bisa berubah menjadi PDP.

Berikutnya yang lebih banyak lagi adalah ODP. Terpapar tetapi tidak terinfeksi.

Inilah orang yang paling beruntung dalam mangkok itu. Siapa mereka?

Baca Juga: Fakta Berkumur Dengan Air Garam Atau Cuka Bisa Menyembuhkan Covid-19?

Baca Juga: Bila Warganya Masih Keluyuran, Indonesia Diprediksi Jadi Episentrum Baru Virus Corona Dunia Setelah Wuhan

Orang yang mampu memelihara Mikrobiotas ususnya dengan baik, dengan memberi makan Mikrobiotas usus bahan baku terbaik yang diberikan oleh alam, dalam bentuk tetumbuhan beraneka ragam dan warna.

Para pembaca Nutrisi Surgawi termasuk yang beruntung. Karena mereka paham sekali tetumbuhan apa yang membuat Mikrobiota mereka bagus, lengkap, tumbuh dengan bagus, dan mampu menjadi Pabrik Obat Imunitas bagi tubuhnya.

Baca Juga: Diare , Gejala Lain Positif Virus Corona yang Perlu Diwaspadai

Silakan bagi para Pembaca Nutrisi Surgawi untuk menyebarluaskan pengetahuan Anda kepada masyarakat di sekitar tempat tinggal. Agar mereka bisa bersama-sama bisa menjadi sehat dengan cerdas, dan mampu menjaga ususnya menjadi ladang tempat tumbuh Mikrobiota, pabrik imun dalam tubuh kita.

Sudah paham kan apa yang dimaksud dengan Local Transmitted ?

Ada komen?," tulisnya.

Baca Juga: IDI Desak Indonesia Harus Lockdown, Jokowi: 'Setiap Negara Berbeda-beda'

Di dalam postingannya pun disertakan sebuah artikel terkait Organisasi Kesehatan Dunia (WHO yang mengubah Social Distancing menjadi Pysical Distancing.

Berikut postingan lebih lengkapnya;

Dokter Tifauzia Tyassuma, M.Sc, sendiri adalah seorang pakar dan praktisi Nutrisi Kardiometabolik, Founder dan Penulis Buku Fenomenal "Body Revolution".(*)

Baca Juga: Cerita Pilu Satpam Kampus yang Tetap Bekerja di Tengah Wabah Covid-19, Demi Nafkahi Istrinya yang Sakit Preeklamsia

#berantasstunting

#HadapiCorona