Find Us On Social Media :

Update Covid-19; Bukan Cuaca Penyebab Outbreak COVID-19, Berikut Hasil Kajian BMKG dan UGM juga Solusinya Lepas dari Pandemi

Tugu Khatulistiwa, Pontianak.

GridHEALTH.id - Sampai kapan wabah virus corona Covid-19 akan berakhir?

itu adalah pertanyaan semua warga negara yang hidup di dunia.

Bagaimana tidak, semua manusia di dunia sekarang ini dipusingkan oleh infeksi virus yang nama aslinya adalah SARS CoV2.

Baca Juga: Penampilan Achmad Yurianto Merepresentasikan Apa yang diucapkannya, Penularan Virus Sulit Diprediksi

Tak terkecuali para ahli, peneliti, ilmuah, juga mereka yang duduk dipemerintahan pusat hingg daerah di Indonesia. 

Setiap harinya mereka memikirkan mengenai wabah ini, kapan berakhirnya, dan tindakan apa yang harus dilakukan untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa.

Saat berita ini diturunkan, kabarnya sudah tercatat 2.273 pasien terjangkit Covid-19.

Secercah harapan muncul di Indonesia setelah ada berita yang meyiaran prihal kelemahan virus corona ini.

Baca Juga: 6 Dokter Gigi Meninggal Karena Corona, PDGI Buat 6 Aturan Ketat Praktik Selama Wabah Covid-19

Dari beritanya yang didapat, virus corona jenis baru ini tak bertahan di suhu panas.

Karenanya BMKG bekerjasama dengan Tim Mikrobiologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM melakukan sebuah kajian.

Untuk memecahkan misteri ini.

Baca Juga: Tak Cuma Saat Batuk Atau Bersin, Ilmuwan Ini Sebut Virus Corona Juga Menyebar Saat Berbicara

Baca Juga: Pemerintah Daerah NTT Sukses Cegah Covid-19 Masuk Wilayahnya, Infeksi Corona 0 Kasus di Sana

Kemudian, BMKG juga mengungkap hasil penelitiannya di Twitter.

Penelitian tersebut berdasarkan analisis statistik, pemodelan matematis, dan studi literatur tentang "Pengaruh Cuaca dan Iklim dalam Penyebaran Covid-19".

Hasil penelitian tersebut juga telah disampaikan pada Kementerian dan Presiden pada 26 Maret 2020.

Baca Juga: Bukan April atau Juni, Ahli Tarot Yakinkan Masyarakat Virus Corona Akan Berakhir di Indonesia pada Bulan Ini

Bahwa ada indikasi pengaruh cuaca dan iklim terhadap penyebaran virus corona jenis baru.

Dituliskan bahwa sebagain pesar peneliti yang tergabung dalam kajian tersebut mengatakan kalau virus corona jenis baru Covid-19 ini akan terhambat penyebarannya di suhu dan kelembaban yang tinggi.

"Mereka juga menjelaskan lebih lanjut bahwa terhambatnya penyebaran virus dikarenakan kondisi iklim tropis dapat membuat virus lebih cepat menjadi tidak stabil.

"Sehingga penularan virus Corona dari orang ke orang melalui lingkungan iklim tropis cenderung terhambat, dan akhirnya kapasitas peningkatan kasus terinfeksi untuk menjadi pandemik juga akan terhambat," dikutip dari @infoBMKG.

Baca Juga: Gula Mulai Sulit Ditemukan, Padahal Ada Kaitan Risiko Penyakit Diabetes denga Penularan Virus Corona

Baca Juga: Ngungsi Bersama 20 Selir ke Jerman, Raja Thailand Dikabarkan Meninggal Dunia Akibat Virus Corona

Dengan begitu, disimpulkan bahwa Indonesia dengan suhu dan iklim tropis merupakan kawasan yang tidak ideal untuk penyebaran Covid-19.

"Indonesia yang juga terletak di sekitar garis khatulistiwa dengan suhu rata-rata berkisar antara 27- 30 derajat celcius dan kelembapan udara berkisar antara 70 - 95%, dari kajian literatur sebenarnya merupakan lingkungan yang cenderung tidak ideal untuk outbreak COVID-19," tulis BMKG.

Lalu, BMKG juga menegaskan melonjaknya angka pasien corona yang menyentuh angka dua ribu lebih di Indonesia saat ini dipengaruhi oleh mobilitas publik.

Baca Juga: Ngungsi Bersama 20 Selir ke Jerman, Raja Thailand Dikabarkan Meninggal Dunia Akibat Virus Corona

"Hal tsb diduga akibat faktor mobilitas manusia dan interaksi sosial yg lebih kuat berpengaruh, daripada faktor cuaca dalam penyebaran wabah Covid-19 di Indonesia," tulis BMKG.

Lebih lanjut, BMKG pun memberikan imbauan di tengah beruntungnya Indonesia yang memiliki suhu dan iklim yang tidak ideal untuk penyebaran Covid-19.

Jadi secara tidak langsung tim peneliti sudah menemukan cara jitu bagi bangsa Indonesia Hadapi Corona.

Baca Juga: Langgar Aturan Lockdown, Warga Filipina Dimasukkan Kandang Hewan

Baca Juga: ITB Ciptakan 'Vent-I' yang Siap Bantu Hadapi Virus Corona di Indonesia

Angka pasien terjangkit corona bisa ditekan dengan benar-benar membatasi mobilitas sosial.

Seperti diketahui saat ini, Indonesia sudah menerapkan PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar.

Aturan tersebut diharapkan bisa memutus rantai penyebaran virus corona jenis baru atau Covid-19.(*)

#berantasstunting

#HadapiCorona