GridHEALTH.id – Percaya atau tidak, saat bulan Ramadan kita justru menjadi manusia yang selalu sehat dan tidak mudah sakit.
Buktinya, banyak yang bertanya-tanya, bulan puasa kurang tidur. Siang hari tidak makan dan minum, tapi aktivitas sama seperti biasa, ajaibnya sehat-sehat saja.
Ada yang mengakui jika saat bulan puasa mereka yang mudah sakit mendadak menjadi kuat imunitasnya.
Apakah ini faktor sugesti karena keimanan, atau memang ada alasan medisnya?
Untuk deketahui, puasa yang biasa umat muslim lakukan di bulan Ramadan masuk dalam klasifikasi intermittent fasting.
Menurut banyak ahli, seperti dilansir dari Healthline, puasa intermittent fasting yaitu puasa hanya beberapa jam dalam sehari, sama seperti puasa umat muslim, mempunyai manfaat yang baik bagi tubuh.
Mereka yang melakukan puasa, plus minus 16 jam dalam sehari, beberapa hal terjadi akan terjadi pada tubuh pada tingkat seluler dan molekul.
Baca Juga: Selain Insentif, Dokter dan Tenaga Kesehatan Diberi Perlakuan Istimewa
Misalnya, tubuh menyesuaikan kadar hormon untuk membuat lemak tubuh yang disimpan lebih mudah diakses.
Sel-sel tubuh pun memulai proses perbaikan penting dan mengubah ekspresi gen.
Nah, berikut ini beberapa perubahan yang terjadi pada tubuh saat berpuasa seperti puasa bulan Ramadan: