Find Us On Social Media :

Bukan Dituduh Menjual Virus Corona SARS-CoV-2, Tapi Ilmuwan Harvard Ini Diduga Kerjasama Bidang Kimia dengan China Hingga Ditangkap Pemerintah AS

Charles Lieber, ilmuwan dari Harvard yang ditangkap pemerintah AS dengan tuduhan berbohong soal bekerja sama dengan pemerintah China.

Penangkapan ketiganya merupakan bagian dari upaya agresif otoritas AS untuk menghalau apa yang mereka sebut sebagai taktik China untuk mencuri kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi milik AS.

Unggahan di internet yang memutarbalikkan fakta ini telah sangat menyesatkan publik.

Oknum tak bertanggung jawab memasang cuplikan berita aktual tentang penangkapan Lieber dengan deskripsi palsu alias hoaks bahwa dia ditangkap karena menjual virus corona penyebab penyakit COVID-19 ke China sebagai senjata biologi.

Nama Charles Lieber memang kerap disebut-sebut oleh para penggila teori konspirasi sebagai pencipta virus corona untuk senjata biologi.

Faktanya, para ahli dengan tegas menolak gagasan virus corona SARS-CoV-2 buatan manusia.

"Para ilmuwan dari berbagai negara telah mempublikasikan dan menganalisis genom dari agen penyebabnya, sindrom pernapasan akut virus corona 2 (SARS-CoV-2), dan mereka menyimpulkan bahwa virus corona ini berasal dari satwa liar," tulis pernyataan dari 27 ilmuwan yang terbit di jurnal medis The Lancet pada 19 Februari 2020.

Sementara itu, ditangkap juga dua periset Tiongkok dituduh sebagai agen pemerintah asing.

 

Baca Juga: 9 Cara Agar Aliran Darah Lancar dan Terkontrol Demi Kesehatan Jantung

Baca Juga: Bau Mulut di Bulan Puasa, Begini Cara Mengusirnya

Mereka adalah Yanqing Ye, seorang peneliti robotika Universitas Boston yang menurut jaksa berbohong berbohong tentang tentara China.