Find Us On Social Media :

Gunakan Akal Sehat; Covid-19 Bukan Flu, Walau Cara Menyebar dan Menginfeksinya Sama

Covid-19 bukan flu

GridHEALTH.id – Sejak kemunculan perdanya yang menghebohkan dunia di Wuhan, China, hingga saat ini sudah menjadi pandemi global dunia, kita tahunya jika Covid-19 itu flu.

Memang, Covid-19, penyebarannya sama seperti flu. Begitu juga caranya menginfeksi manusia. Covid-19 sama seperti flu.

Baca Juga: Berpuasa Ramadan Saat Pandemi Virus Corona, Gizi Seimbang Untuk Hindari Infeksi

Namun, Covid-19 ini bukanlah flu. Covid-19 ini adalah penyakit paru-paru, yang samasekali berbeda dengan flu.

Walaupun memang Covid-19 ini membunuh korbannya seperti flu.

Karenanya sebagai manusia berakal, harus menyikapi kondisi yang sekarang mewabah di dunia, termasuk di Indonesia, dengan akal sehat.

Karena hanya dengan akal sehat, kita bisa mengalahkan teror Covid-19 ini.

Baca Juga: Bukan Dari Pasar Hewan di Wuhan, Ilmuwan Ungkap Covid-19 Diimpor Dari Tempat Lain

Baca Juga: 7 Pasien Covid-19 di Jakarta Sembuh Berkat Ramuan Herbal Contravid, Sudah Dibawa ke BPOM

Kita tentu sudah tahu,  Covid-19 menyebar  melalui bersin, batuk, dan kontak dengan permukaan yang terinfeksi Covid-19.

Beberapa orang berisiko lebih tinggi, melansir lung.org (4 April 2020), dalam artikel dengan judul Know te Difference: Covid-10 Versus Flu, seperti; mereka yang menderita sakit parah, terutama manula, mereka yang menderita penyakit kronis, semisal penyakit paru-paru, sasaran empuk Covid-19, dan tak jarang membuat korbannya meniggal dunia tak tertolong.

Saat menginfeksinya, Covid-19 mirip flu. Tapi sekali lagi itu bukan penyakit flu.

Bagaimana membedakannya, lihat tabel di bawah ini.

 Baca Juga: Berpuasa Ramadan Saat Pandemi Virus Corona, Gizi Seimbang Untuk Hindari Infeksi

Baca Juga: Maksud Hati Bantu Teman yang Bertugas, Perawat Puskesmas Ini Malah Dianiaya Kades Usai Tangani Pasien hingga Kakinya Memar

Hal lainnya yang penting kita ketahu, masih menurut  American Lung Association, flu ada musimnya, yang  terjadi setiap tahun.

Puncak-puncaknya, di negara empat musim, terjadi selama musim gugur dan musim dingin.

Saat itu biasanya menginfeksi 5-20% dari populasi dan menyebabkan 12.000 hingga 79.000 kematian di AS setiap musim.

Karenanya di Amerika digalakan sekali imunisasi vaksin flu.

Hal ini dimaksudkan untuk berjaga-jaga terhadap virus yang paling mungkin menyebabkan kerusakan pada tahun tertentu.

Praktik kesehatan masyarakat yang baik tetap dlakukan, seperti mencuci tangan dan menutupi bersin juga batuk, walau vaksinasi dilakukan terus.

Baca Juga: Seorang Nenek di Inggris Berusia 106 Tahun Menjadi Pasien Tertua yang Berhasil Sembuh dari Covid-19

Pada mereka yang berisiko tinggi, obat antivirus dapat diresepkan pada diagnosis dini, untuk mengurangi keparahan dan durasi penyakit.

Bagaimana untuk Covid-19 sendiri? Sebelum kemunculan perdananya,  Covid-19 belum pernah terlihat pada manusia sebelumnya.

Covid-19 Ini menyebar pada tingkat yang lebih cepat daripada flu. Pun, mesti diingat, Covid-19 ini dapat disebarkan oleh orang yang terinfeksi yang tidak menunjukkan gejala.

Itulah yang sekarang terjadi menginfeksi 20-60% dari populasi, dan dapat menyebabkan 17.000 hingga 13.742.000 kematian, berdasarkan perkiraan saat ini.

Baca Juga: Minum Minuman Panas Untuk Mencegah Penularan Virus Corona, Ternyata Ini Kata Ahli

Baca Juga: Dokter di AS Temukan Ventilator Untuk Sekaligus 8 Orang, Penduduk Konvoi di Depan Rumahnya Ucapkan Terima Kasih

Nah, karena ini adalah penyakit baru, belum ada vaksin yang tersedia untuk mencegah penyakit dan, oleh karena itu, semua orang berpotensi rentan.

Kondisi ini pun diperparah belum kunjung ditemukan pengobatannya. Antivirus saat ini tersedia untuk mengurangi keparahan dan durasi.

Jadi untuk Hadapi Corona Covid-19 ini, terbaik adalah langkah-langkah pencegahan; menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhkan tangan dari wajah, dan menghindari siapa pun yang sakit atau mungkin pernah terpapar Covid-19, atau mereka yang berasal dari lokasi/daerah dengan tingkat infeksi Covid-19 tinggi.

Baca Juga: Masker Kain Batas Pakainya Hanya 4 Jam, Dicuci Pakai Air Panas

Mengenaik hal ini, karena Jakarta adalah daerah yang tingkat infeksi Covid-19 tertinggi di Indonesia, sudah seharusnya mereka yang berakal sehat tidak keluar Jakarta untuk sementara waktu.

Jika ini tidak diindahkan, daerah yang tadinya tidak ada kasus infeksi Covid-19, karena ada orang dari Jakarta berada di tempat itu dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar, bukan tidak mungkin akan banyak berjatuhan korban karena Covid-19 di tempat tersebut.

Lebaran 2020 mau mudik? Sebaiknya gunakan akal sehat.(*)

Baca Juga: Masker Kain Batas Pakainya Hanya 4 Jam, Dicuci Pakai Air Panas

#berantasstunting

#HadapiCorona