Baca Juga: Hari Kartini, Softex Donasikan Kebutuhan Penting Bagi Petugas Medis Perempuan
Sebulan sebelum menghembuskan napas terakhir, gadis bernama Skylar Herbert ini mengatakan kepada orangtuanya bahwa dia sakit kepala berat, tetapi ini diyakini bukan merupakan gejala virus corona.
Sebuah perjalanan ke dokternya membuat sang gadis melakukan tes untuk radang tenggorokan, dia diberi antibiotik dan dikirim pulang untuk beristirahat.
Sang ibu, LaVondria Herbert (46) mengungkapkan bagaimana putrinya mengeluh kesakitan.
"Dia menangis sepanjang malam dan mengatakan sakit kepala tidak akan hilang," ungkapnya.
Tak tega melihat putrinya kesakitan, orangtua gadis kecil tersebut pun memanggil dokter lagi.
Baca Juga: 11 Manfaat Kurma Untuk Puasa Ramadan, Mempunyai Banyak Gizi yang Dibutuhkan Tubuh
"Kami memanggil dokter kembali, dan mereka mengatakan kepada kami bahwa dibutuhkan obat 48 jam untuk mengatasi dan memberikan waktu,
"Tetapi karena dia menangis sangat buruk, saya mengatakan kepada suami saya bahwa kami perlu membawanya ke unit darurat, karena saya tidak tahu. "
Dia dan suaminya Ebbie, adalah responden pertama di Detroit, pasangan ini membawa putri mereka ke rumah sakit Beaumont Royal Oak.
Barulah diketahui jika gadis kecil ini telah terinfeksi virus corona. Dia dinyatakan positif Covid-19.
Pada hari berikutnya, dirinya diminta untuk pemulihan di rumah, namun keluarganya membawa gadis itu kembali ke rumah sakit esok harinya ketika ayahnya Ebbie mulai mengalami sesak napas dan batuk.
"Aku dan Skylar menunggu (Ebbie) di mobil, tetapi entah dari mana, Skylar mulai mengeluh tentang kepalanya yang sakit lagi dan kemudian dia muntah," kata sang ibu.
Meskipun suhunya sekarang 100° F, dia menggigil, dan tiba-tiba kejang.
Keluarga mendesaknya kembali ke rumah sakit dan Skylar kecil berakhir di perawatan intensif.
Baca Juga: Tips Makan Minum Buka Puasa dan Sahur, Inilah Alasannya Mengapa Sebaiknya Sambil Duduk