GridHEALTH.id - Demi menunjang puasa kita seharian, makan sahur sebaiknya memang tidak terlewatkan.
Pasalnya makan sahur merupakan sumber energi untuk menahan lapar dan haus keesokan harinya.
Akan tetapi makan sahur sebaiknya tidak dengan porsi yang berlebihan. Sebab porsi makan sahur yang berlebihan justru bisa menjadi bumerang bagi kita.
Menurut ahli gizi, Dr. Tan Shot Yen, M.hum, makan sahur berlebihan memang dapat membuat perut terasa kenyang, akan tetapi itu tidak akan bertahan lama.
"Sahur bukan yang gila-gilaan, semua dijejelin sampai enggak kuat, semua tepung, gorengan, yang manis-manis masuk akhirnya baru dua jam puasa tumbang," ungkap dr. Tan saat live di kutip dari Tribunnews, Rabu (29/4/2020).
Baca Juga: Setelah Sahur Jangan Tidur Kembali, Menyebabkan GERD Gejalanya Mirip Serangan Jantung
Baca Juga: Viral Video Aamir Khan Bagikan Uang Rp 3 Juta dalam Sekilo Tepung, Ini Kata Manajemennya
Makan sampai begah hingga berlebihan gula, garam, lemak malah akan meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh sehingga insulin bekerja lebih kencang.
Makanan yang masuk berlebihan kemudian malah menjadi lemak jahat di dalam tubuh, yang membuat tubuh malah makin melar usai puasa.
"Makan berlebihan itu boro-boro bertahan lama, gak bikin kenyang malah ningkatin kadar gula darah yang disimpan jadi lemak. Abis imsak pun tidur lagi, selesai puasa badan mekar," kata dr. Tan.
Sebetulnya resep sahur yang sehat adalah gizi seimbang dengan menerapkan pola makan 'Isi Piringku' yang takarannya kalau piring di bagi dua setengah nasi dan daging setengah piring sayur dan buah. Jangan lupa juga minum air putih.
"Lauknya jangan melulu goreng-goreng terus, kombinasikan cara masaknya misalnya dimasak dengan soto," pungkas dr. Tan.
Sementara itu dilansir dari Kompas.com, bukannya menunjang kita puasa, makan banyak saat sahur justru dapat memicu obesitas.
Baca Juga: Imunitas Humoral Kuat Virus Corona yang Menginfeksi Tidak Bisa Berkutik, Ini 6 Cara Memilikinya
Sebuah penelitian pada tahun 2015 menunjukkan bahwa orang-orang yang diberikan porsi besar saat makan cenderung makan lebih banyak.
Mereka mengonsumsi setidaknya 35-45 % lebih banyak makanan dibandingkan porsi normal.
Hal ini memang bisa bermanfaat bila kita selalu makan makanan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka puasa.
Sayangnya, tidak sedikit hidangan sahur dan berbuka puasa yang justru tinggi akan kolesterol, gula, dan lemak trans.
Carolyn Dunn, seorang dosen dari North Carolina State University, menuturkan bahwa semakin besar porsi yang disajikan, maka semakin banyak kita akan makan.
Jika menu sahur kita tidak menyehatkan, maka risiko obesitas dan penyakit kronis tentunya dapat meningkat.
Oleh karena itu, makan sahurlah secukupnya jangan berlebihan.(*)
#berantasstunting #hadapicorona