Find Us On Social Media :

Virus Covid-19 di Indonesia Menurut LBM Eijkman Institute Beda dari yang Lain, Vaksinnya Awal Tahun Depan

Virus Covid-19 di Indonesia berbeda dari yang ada di negara lain.

GridHEALTH.id - Virus Covid-19 di Indonesia sudah diidentifikasi oleh LBM Eijkman Institute.

Ini tentu sebuah berita gembira bagi dunia kesehatan di Indonesia, apalagi di masa pandemi Covid-19 sekarang ini.

Hasil kerja keras LBM Eijkman Institute tentu membawa angin segar dan harapan baru yang besar bagi bangsa Indonesia untuk terbebas dari Virus Covid-19 yang menyengsarakan banyak pihak dan banyak lini kehidupan manusia.

Baca Juga: Ramai Terapi Konvalesen untuk Obati Covid-19, Darah Pasien Sembuh Kini Sudah Diperjualbelikan

Karena, dengan suksesnya diidentifikasi virus Covid-19 ini, modal untuk bisa menemukan dan membuat antivirusnya, untuk vaksin dan obat.

Hal itu, melansir Kontan.id (05/05/2020), disampaikan oleh Menteri Riset dan Teknologi (Menristek)/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro.

Data yang telah diunggah di Global Initiattive on Sharing All Influenza Data (GISAID), melansir Kompas.com (04/05/2020) ada lebih dari 16.000 data virus corona di seluruh dunia.

Bambang Brodjonegoro pun mengungkapkan, mengutip Kontan.id (05/05/2020), tipe virus corona (Covid-19) di Indonesia berbeda dengan dengan 3 jenis virus Covid-19 di dunia.

Baca Juga: Tingkat Kematian Virus Corona Covid-19 Naik Jadi 3,4%, Masihkah Tak Perlu Masker?

Baca Juga: 5 Fakta Mendiang Didi Kempot, Saat di Studio Demam dan tak Enak Badan, ke Rumah Sakit Esok Paginya Meninggal

Sejauh ini ada 3 tipe Covid-19 yang ditemukan, yaitu tipe S, G dan V.

Hal tersebut dikemukakan berdasarkan hasil analisa tiga analisis gen atau Whole Genome Sequencing (WGS) yang dikirimkan oleh Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman ke gisaid.org.

"Di luar 3 tipe itu ada yang disebut dengan tipe lain, atau yang belum terindentifikasi. Ternyata WGS yang dikirim Indonesia termasuk kategori yang lainnya, jadi tidak termasuk kategori S, G, maupun V," tutur Bambang dalam rapat gabungan dengan DPR, Selasa (5/5).

Meski begitu, Bambang menyebut, hasil yang didapatkan ini merupakan langkah awal untuk pengembangan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Kaca Mobil Dipecah, Dokumen Covid-19 Dokter Tirta Dicuri: 'Apa Untungnya Nyolong Berkas Hasil Uji APD?'

Menurutnya, Indonesia akan mengirimkan lebih banyak lagi WGS untuk melihat kategori seperti apa virus Covid-19 yang ada di Indonesia.

Setelah bisa dibuat protein rekombinasi yang menghasilkan antigen.

Selanjutnya, bisa dilakukan studi in-vivo atau pengujian pada hewan, dilanjutkan dengan uji klinis pada manusia, masuk skala produksi.

Baca Juga: Jadwal Kontrol dan Perawatan Pasien Jantung di Masa Pandemi Covid-19

Baca Juga: Puasa Ramadan, Imunitas Tubuh Bisa Meningkat Untuk Hadapi Virus Corona

"Harapannya kita bisa memproduksi vaksin," kata Bambang.

Terkait dengan pembuatan vaksin, Bambang pun mengakui sulit memperkirakan kapan vaksin untuk Covid-19 ini bisa didapatkan.

"Kami tentunya akan mendorong kerja sama dengan pihak luar untuk mengembangkan vaksin, sehingga harapannya vaksin bisa ditemukan lebih cepat dan efektif pada virus yang beredar di Indonesia," kata Bambang.

Bambang berharap, vaksin untuk virus ini bisa didapatkan di awal tahun mendatang.(*)

Baca Juga: Menurut Ahli Gizi, Ini Pentingnya Minum Susu Saat Puasa Ramadan

#berantasstunting

#HadapiCorona