Find Us On Social Media :

Sebelum Masuk Rumah Sakit Didi Kempot Kerokan, Kemenkes Terawan Mempromosikannya Sebagai Terapi Pengobatan

Almarhum Didi Kempot sebelum masuk rumah sakit dan meninggal dunia sempat kerokan.

Baca Juga: Raja Thailand Dirindukan Rakyatnya Saat Pandemi Covid-19, Karena Mengkarantina Diri di Jerman

Menkes Terawan menyebut, hal-hal sederhana tersebut seringkali luput untuk dikembangkan.

Kerokan sendiri biasanya menggunakan koin atau benda dengan permukaan halus untuk meningkatkan petechiae (bintik merah) dan ekimosis (memar).

Berbagai penelitian menyebutkan manfaat kerokan, seperti efek penghilang rasa sakit pada mialgia (nyeri otot) dan nyeri kronis.

Kerokan juga dapat memperbaiki stasis darah (penyumbatan darah) dan peradangan.

Meskipun beberapa laporan menunjukkan efek samping terapi kerokan dalam praktek klinis dan eksperimental, namun mekanismenya masih belum jelas.

Dilansir NCBI, Tian et al sempat melakukan penelitian tentang kerokan dan hubungannya dengan suhu lokal dan volume perfusi darah pada subjek sehat.

Baca Juga: Kronologi Teridentifikasinya Virus Covid-19 Indonesia yang Berbeda oleh Lembaga Eijkman

Hasilnya, setelah kerokan 23 subjek (100%) dilaporkan merasa lebih hangat disertai dengan sedikit rasa sakit di daerah gesekan.

Mereka semua merasa rileks dan nyaman setelah kerokan meski  kulit menjadi sedikit merah, dan kemudian hyperaemia subkutan (kemerahan kulit).

Singkat kata, terapi tradisional ini memberikan kenyamanan pada saat Moms menderita gejala sakit perut, 'masuk angin' atau kedinginan. 

Namun untuk penyembuhan masalah kesehatan tertentu, tampaknya masih diperlukan penelitian lebih lanjut.

Baca Juga: Resmi Digunakan di Amerika, Hotman Paris Desak Jokowi Beli Obat Corona Remdesivir, Tapi Gagal Diuji Coba WHO