Find Us On Social Media :

Sebelum Masuk Rumah Sakit Didi Kempot Kerokan, Kemenkes Terawan Mempromosikannya Sebagai Terapi Pengobatan

Almarhum Didi Kempot sebelum masuk rumah sakit dan meninggal dunia sempat kerokan.

 

Baca Juga: Tung Desem Waringin Sembuh dari Covid -19 Berkat Wim Hof Breathing, Teknik Pernapasan Bantu Lawan Virus Corona

Benarkah Kerokan Berbahaya bagi Tubuh?

 

Teknik kerokan ternyata dikenal juga di China dengan nama Gua sha , yang seperti kita tahu adalah mengikis bagian atas kulit kita.

 

Tujuan sebenarnya adalah untuk melancarkan sirkulasi darah dalam tubuh kita dengan cara membuat energi atau chi kita mengalir lancar kembali.

Nah, karena bisa melancarkan sirkulasi darah, berbagai macam penyakit ringan hingga berat sekalipun sebenarnya bisa disembuhkan dengan kerokan.

Umumnya, kerokan bisa menyembuhkan otot dan tubuh yang tegang atau terasa sakit. Selain itu, kerokan juga bisa meningkatkan sistem imun tubuh kita.

Namun, kerokan ternyata juga memiliki risiko, seperti berikut yang dilansir dari SajianSedap yang merangkum dari Tribun Style.

1. Menimbulkan kontraksi dini

Jika dilakukan pada ibu hamil, kerokan ternyata bisa menimbulkan kontraksi dini.

Baca Juga: 7 Mei Semua Transportasi Diperbolehkan Beroperasi, Menhub Budi Karya: 'Tapi Tidak Boleh Mudik!'

Hal ini terjadi ketika zat Cytokine melepas zat Prostaglandin akibat inflamasi setelah melakukan kerokan.

Karenanya ibu hamil diminta untuk menghindari metode penyembuhan satu ini.

2. Memicu risiko stroke

Gesekan yang terjadi antara kulit dan uang logam bisa membuat peredaran pembuluh darah terbuka.

Jika dilakukan terus menerus, peredaran darah yang awalnya kecil bisa melebar.

Dan jika hal ini sudah terjadi, pembuluh darah bisa saja pecah.

Risiko itulah yang membuat bahaya stroke semakin besar.

Baca Juga: Lebih dari Setengah Penduduk Dunia Stres Akibat Corona, Pemerintah Indonesia Luncurkan Layanan Psikologi