Find Us On Social Media :

Berbagai Kelonggaran Munculkan Dugaan Pemerintah Akan Lakukan Herd Immunity Untuk Atasi Covid-19, Peneliti Ungkap Bahayanya

Para peneliti mengingatkan bahayanya herd immunity bila diterapkan untuk mengatasi Covid-19.

 

GridHEALTH.id Keputusan pemerintah untuk melakukan kelonggaran pembatasan sosial skala besar (PSBB) pada orang di bawah 45 tahun memicu reaksi warganet. Banyak yang menduga bahwa pemerintah akhirnya memilih strategi herd immunity untuk mengatasi Covid-19.

Mengutip tulisan pengamat kebijakan publik, Ahmad Nur Hidayat yang berjudul "Kebijakan Anti Lockdown Indonesia Dan Skenario Herd Immunity"  yang dimuat di gelora.co.id (21/03/20), herd immunity (kekebalan kawanan) adalah suatu bentuk perlindungan tidak langsung dari penyakit menular yang terjadi ketika sebagian besar populasi menjadi kebal terhadap infeksi, baik melalui infeksi sebelumnya atau vaksinasi.

Istilah herd immunity pertama kali digunakan pada tahun 1923 dan diakui sebagai fenomena alami di 1930 saat sejumlah anak menjadi kebal terhadap campak dan akhirnya diikuti jumlah infeksi baru menurun berdasarkan penelitian AW Hedrich.

AW Hedrich menerbitkan penelitian tentang epidemiologi campak di Baltimore yaitu setelah banyak anak menjadi kebal terhadap campak, jumlah infeksi baru kemudian menurun, termasuk tidak tertular di antara anak-anak yang rentan tidak punya antibodi.

Meskipun kita memiliki pengetahuan ini, upaya untuk mengendalikan dan menghilangkan campak tidak berhasil sempurna sampai vaksinasi massal menggunakan vaksin campak dimulai pada 1960-an. Setelah itu campak dianggap penyakit punah.

Baca Juga: 'Quarantine 15', Berat Badan Melonjak Karena di Rumah Saja Selama Pandemi Covid-19, Ini Cara Mengatasinya

Baca Juga: Viral, Eksperimen Sosial Tunjukkan Bagaimana Virus Corona Menyebar di Restoran

Dalam populasi di mana sebagian besar individu memiliki kekebalan, orang kebal tidak dapat berkontribusi pada penularan penyakit, rantai infeksi menjadi kecil dan akhirnya memperlambat penyebaran penyakit.