GridHEALTH.id- Dampak pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menuai pro kontra masyarakat tentang ajakannya masyarakat Indonesia agar bisa hidup berdampingan dengan virus corona (Covid-19), juru bicara istana kembali meluruskan.
Awalnya Presiden Jokowi berkata, "Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, dalam video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Kamis (7/5).
Akibat hal tersebut, wacana terkait teori New Normal Life yang mulai dilakukan di berbagai negara besar di dunia kembali mencuat.
Diketahui, New Normal Life adalah bagian dari exit strategy setiap negara dalam menghadapai pandemi corona.
Dicky Budiman, epidemiolog dari Griffith University Australia memaparkan new normal life adalah bagian dari strategi yang diterapkan selama belum ditemukannya vaksin atau obat untuk virus corona.
"Pembatasan jumlah kerumunan, batasan jarak, keharusan memakai masker di manapun dan bisa dilakukan skrining suhu di tiap kantor atau mall atau sekolah," kata Dicky, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (9/5/2020).
Baca Juga: Jadi Andalan Hadapi Virus Corona, Ini Kesalahan Mencuci Tangan yang Sering Dilakukan
Baca Juga: 5 Kematian Mendadak Perlu Diwaspadai, Tak Cuma Serangan Jantung
Dicky juga menyebut bahwa perjalanan dinas dan pribadi harus dibatasi hanya pada yang benar-benar penting. Moda transportasi juga harus disesuaikan dengan keadaan ini, yaitu dibatasi jumlah penumpangnya.
Source | : | Kompas.com,Center for Disease Control and Prevention,Tribun News,Gridhealth.id |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar