Find Us On Social Media :

Saat Seorang Perawat Kesal Terhadap Kelakukan Masyarakat Indonesia, Merasa Punya Nyawa Serep

Curhatan seorang perawat jenuh melihat kelakuan masyarakat.

GridHEALTH.id - Belakangan ini masyarakat terlihat makin cuek dengan kondisi wabah virus corona yang semakin menyebar luas.

Pasalnya, beberapa waktu lalu, di tengah penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tak sedikit orang justru malah berkumpul dan meramaikan gerai makanan siap saji yaitu McDonald's Sarinah, Minggu (10/5/20) malam.

Baca Juga: Detik-detik Penutupan McDonald's Sarinah Banyak Warga Ibu Kota Berkerumun untuk Berfoto, PSBB Kacau?

Bukan tanpa sebab, banyaknya orang yang berkumpul di gerai makanan siap saji itu dikarenakan penutupan permanen gerai yang telah berdiri sejak Februari 1991.

Di sana mereka datang untuk membeli makanan yang dibawa pulang, tetapi ada juga yang sekadar datang untuk mengabadikan momen penutupan dan mengambil gambar berlatar belakang gedung tersebut.

Baca Juga: Terapkan PSBB, McDonald’s Indonesia Tutup Sementara Layanan Makan di Tempat Selama 14 Hari ke Depan Akibat Covid-19

Tak hanya itu, peristiwa serupa tapi tak sama juga terjadi di Bandara Soekarno-Hatta, tepatnya Terminal 2E Bandara Soekarno-Hatta.

Baca Juga: Anak Demam tidak Selalu Harus Diberi Obat, Kalaupun Perlu Berikan Larutan Murah Meriah Ini

Pada Kamis (14/5/20) kemarin, terjadi penumpukan antrean para penumpang pesawat.

Bahkan, penumpukan antrean itu tanpa memerhatikan physical distancing, sebagaimana imbauan dari pemerintah dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Meski aturan PSBB sedikit dilonggarkan, namun bukan berarti para penumpang pesawat bisa seenaknya dan tidak menaati aturan PSBB, seperti physical distancing.

Baca Juga: Moda Transportasi Kembali Beroperasi, 11 Orang Dinyatakan Positif Covid-19 saat Mendarat di Bandara Soekarno Hatta

Namun, sebagaimana dari foto yang beredar, para penumpang justru terlihat desak-desakan seakan tak peduli akan penyebaran virus corona (Covid-19). 

Kejadian semacam inilah yang kemudian sangat disayangkan. Padahal tak sedikit profesi yang selama ini telah berjuang di garda terdepan dalam melawan virus corona, salah satunya tenaga medis.

Baca Juga: Perhimpunan Perawat Curhat Prihal Anggotanya yang Bunuh Diri Setelah Dinyatakan Positif Corona Covid-19

Dalam hal ini, seorang YouTuber sekaligus selebtweet Jerome Polin, mengaku cemas apabila nantinya para tenaga medis justru memutuskan menyerah karena melihat banyaknya masyarakat yang tak lagi mematuhi protokol kesehatan yang berlaku di tengah PSBB.

Baca Juga: Berpergian Naik KRL Selama PSBB Wajib Mengantongi Surat Tugas

"Yang aku takutkan adalah, tenaga medis memutuskan untuk menyerah menghadapi pasien covid19 karena semakin banyak masyarakat yang tidak mematuhi PSBB lagi. 

Kalo sampe tenaga medis mikir 'Ah percuma mempertaruhkan nyawa, ga ada gunanya.' ngeri." tulis Jerome Polin dalam cuitannya, Kamis (14/5/20).

Tak hanya itu, Jerome juga memposisikan dirinya sebagai tenaga medis yang lelah berjuang menyelamatkan pasien Covid-19, tetapi di luar justru masih banyak orang yang cuek dan tak peduli akan infeksi virus corona.

Baca Juga: Masih Banyak Orang Cuek Soal Virus Corona, Padahal Jika Terinfeksi Bisa Menyerang Seluruh Bagian Tubuh Ini

"Kesabaran manusia ada batasnya. Tenaga medis juga manusia. Bayangin mereka seharian berjuang, capek, eh pas lagi istirahat lihat berita tentang kondisi jalanan/tempat yang semakin ramai... gak kebayang perasaannya gimana." tambah Jerome.

Cuitan ini pun mendapat banyak komentar, salah satunya warganet yang mengaku berprofesi sebagai perawat.

Lewat cuitannya, perawat ini membagikan perasaannya yang mulai lelah dan jenuh menghadapi masyarakat Indonesia yang seolah tak lagi khawatir akan tertular Covid-19 apabila sering berkeliaran di luar rumah.

Baca Juga: Nikmati Manfaat Berhenti Merokok, Wajah Pemuda Ini Berubah Menjadi Glowing dan Tampak Awet Muda

Baca Juga: 4 Alasan Boleh Meninggalkan Rumah di Masa Karantina Saat PSBB

Padahal, sang perawat mengaku rela meninggalkan keluarganya demi membantu merawat pasien Covid-19. 

"Jujur sebagai perawat aku sudah mulai jenuh bang. Dibelain tiap hari pakai apd begini, rela ngga pulang berbulanbulan demi menjaga keluarga.

Cuma bisa nelfon orang tua, tapi orang orang dengan bodo amatnya banyak yang menuhin jalanan. Hai, apa kita ngga bisa kerjasama untuk ini?" tulis @septianwulan03, Kamis (14/5/20).

Dengan melihat kondisi sekitar yang masih diramaikan masyarakat, membuat hati perawat tersebut teriris lantaran tak bisa pulang menjalankan ibadah puasa bersama keluarga.

Baca Juga: Curhat Pilu Perawat yang Bertugas Cabut Ventilator, 'Aku Bagaikan Malaikat Pencabut Nyawa'

"Tiap pulang dinas suka nangis dalam diam pas liat jalan depan RS udah penuh orang lalu lalang. Tapi ngga bisa apa apa.

Nangis juga ngga bisa pulang, pengen rasain buka dan sahur bareng sama keluarga." sambungnya.

Ya, mungkin banyak diantara masyarakat Indonesia sudah punya nyawa serep.(*)

 #berantasstunting #hadapicorona