Find Us On Social Media :

Hari Hipertensi Dunia 2020, Tekanan Darah Tinggi Komorbid Berbahaya Bagi Covid-19

Hipertensi perburuk infeksi Covid-19

Baca Juga: PSBB Jakarta Diperpanjang sampai 4 Juni, Anies Bswedan Sebut 'New Normal' Akan Diberlakukan

Hal itu ditunjukan hasil lappran Riskesdas tahun 2018; mencatat sebanyak 63 juta orang atau sebesar 34, 1% penduduk di Indonesia menderita hipertensi. 

Dari populasi hipertensi tersebut, hanya sebesar 8,8% terdiagnosis hipertensi dan hanya 54,4% dari yang terdiagnosis hipertensi rutin minum obat.

Karenanya, dalam rangka merayakan Hari Hipertensi Dunia yang jatuh pada tanggal 17 Mei, dr. Tunggul D. Situmorang, Sp.PD-KGH, FINASIM, President Indonesian Society of Hypertension (InaSH) atau Perhimpunan Dokter Hipertensi (PERHI) mengatakan, “Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang mengakibatkan meningkatnya angka kesakitan dan kematian serta beban biaya kesehatan. Hipertensi tidak bergejala (silent killer) dan merusak organ-organ penting antara lain otak, jantung, ginjal, pembuluh darah besar sampai ke pembuluh darah kecil.”

Baca Juga: Ilmuwan Ingatkan Meski Vaksin Ditemukan Virus Corona Tak Akan Hilang

Baca Juga: Habiskan Rp 134 Miliar, Konglomerat Amerika Sibuk Cari Bungker Mewah untuk Selamatkan Diri dari Paparan Virus Corona

Masih menurutnya, ada Annual Meeting ke-13 Februari tahun 2019 yang lalu, PERHI meluncurkan Konsensus Penatalaksanaan Hipertensi yang  menggarisbawahi bahwa diagnosis hipertensi sangat ditentukan oleh Man, Material, Method (3M) yaitu dokter dan pasien, alat pengukur dan pengukurannya termasuk persiapannya.

Pemeriksaan Tekanan Darah di Rumah (PTDR) berperan cukup penting untuk deteksi, diagnosis dan evaluasi terapi yang efektif serta bermanfaat memberikan gambaran variabilitas tekanan darah.

 “Terkait dengan pasien-pasien hipertensi yang terinfeksi virus corona, akhir-akhir ini terdapat isu bahwa ada obat anti hipertensi golongan tertentu yang dianggap dapat memperburuk keadaan tapi hal tersebut  tidak mempunyai bukti-bukti yang cukup sehingga tetap harus diberikan,” jelasnya.

“Dalam masa Pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, kami menghimbau agar masyarakat  lebih peduli untuk secara teratur melakukan PTDR dan apabila pada pasien hipertensi muncul gejala awal Covid-19 seperti meningkatnya suhu tubuh, sesak nafas,batuk kering dsb, segera berkonsultasi kepada dokter,” ia menekankan.

Baca Juga: Hari Hipertensi Dunia: Selama Pandemi Covid-19, Penderita Hipertensi Wajib Rutin Cek Tekanan Darah, Ini Alasannya