Find Us On Social Media :

Protokol Covid-19 Menggunakan Masker tidak Berlaku Bagi Penderita Asma

Ilustrasi wanita berkacamata pakai masker

GridHEALTH.idProtokol Covid-19 Menggunakan Masker tidak Berlaku Bagi Penderita Asma.

Alasannya bukan karena penderita asma kebal terhadap virus corona.

Pun tidak hanya penderta asma saja yang tidak disaranan menggunakan masker.

Baca Juga: Riset LIPI : 78% Karyawan Tetap Produktif Selama Work From Home Berlangsung, Ini Tips Agar Tetap Produktif

Sebab penderita asma, juga masalah paru-paru lainnya justru berbahaya bagi dirinya jika menggunakan masker.

Melansir Daily Mail (19/5/2020), Menurut para ahli, orang yang menderita asma atau kondisi paru-paru lainnya tidak boleh memakai masker jika itu membuat mereka sulit bernapas.

Penggunaan masker bagi penderita asma justru dapat membuat lebih sulit untuk menarik udara ke paru-paru, kemudian dapat memicu asma untuk beberapa pasien.

Selain itu, juga bisa menyebabkan kecemasan karena mengubah pola pernapasan mereka.

Di sisi lain, orang-orang yang menderita asma juga lebih berisiko tinggi untuk menjadi sakit parah jika benar-benar tertular virus, sehingga inilah yang cukup menjadi dilema.

Baca Juga: Ingin Masuk Era New Normal? Kemampuan Tes Covid-19 Indonesia Paling Buruk, Tenaga Medis pun Gamang

Baca Juga: Perawat Ari Puspitasari 2 Kali Tes Negatif Virus Corona Sebelum Akhirnya Dinyatakan Positif Lalu Meninggal

Para ahli mengatakan, melansir Intisari.id (20 Mei 2020), orang harus memakai masker jika mereka bisa, untuk melindungi diri mereka sendiri dan orang lain di sekitar mereka, tetapi tidak membahayakan kesehatan mereka sendiri dalam prosesnya.

Kondisi pernapasan adalah penyakit yang mengganggu pernapasan seseorang seperti asma, gangguan paru obstruktif kronik (PPOK), fibrosis kistik, bronkitis kronis, emfisema atau kanker paru-paru.

Baca Juga: Termasuk 15 Juta Orang Kena PHK Akibat Corona, Sopir Bus Ini Terpaksa Jalan Kaki dari Jakarta ke Solo

Dokter Purvi Parikh, seorang ahli alergi dengan Alergi & Jaringan Asma, mengatakan bahwa orang-orang dengan kondisi paru-paru, mereka yang memiliki kelainan kulit pada wajah atau leher mereka, atau anak-anak atau orang dengan demensia mungkin tidak dapat memakai masker secara teratur.

Mereka yang memiliki masalah pernapasan mungkin akan memburuk karena mulut dan hidungnya tertutup, katanya.

"Masker ketat di wajah Anda bisa membuat siapa pun kesulitan bernapas. Saya bahkan mendapatkannya ketika saya merawat pasien saya," katanya.

Di Inggris, protokol menggunakan masker juga mengatur hal tersebut.

Pemerintah Inggris telah menyarankan bahwa orang-orang dengan kondisi pernapasan khusus tidak perlu memakai masker jika hal itu terasa sulit.

Meski menurut dr Purvi penderita asma atau kondisi lain yang tidak memungkinkan menggunakan masker boleh tak memakainya, ia menekankan pentingnya menggunakan masker di tengah pandemi.

Baca Juga: Penurunan Kasus Positif Covid-19 DKI Jakarta Tidak Diikuti Daerah Lain, Anies Baswedan; Ini Perpanjangan PSBB Penghabisan

Baca Juga: Achmad Yurianto Geram Ucapannya Dipelintir: 'Berita Kok Enggak Sejalan dengan yang Saya Sampaikan'

Hal yang tampak sederhana itu, selain melindungi diri sendiri, juga bisa membantu melindungi orang lain dari risiko terinfeksi penyakit selain Covid-19.

"Orang harus benar-benar memakai masker jika mereka bisa. Tidak hanya itu akan melindungi mereka, tetapi orang-orang dengan asma atau COPD mungkin sebenarnya menyebarkan lebih banyak virus karena mereka batuk, bersin dan bernapas lebih keras daripada orang lain," katanya.

Ya, sebisa mungkin kita berusaha menggunakan masker apa pun kondisinya.

Namun, bukan hanya sembarang menggunakan masker karena ada beberapa kesalahan cara pakai masker.

Mengutip Kompas.com yang melansir New York Times, cara pakai masker yang salah antara lain:

1. Masker melorot di bawah hidung dan hanya melindungi bagian mulut. Hindari menggunakan masker namun bagian hidung belum tertutup sempurna

Baca Juga: Covid-19 Melanda, Dokter Kulit Hitam di Amerika Ini Mengambil Langkah Dramatis di Atas Kapal Pesiar

2. Masker tidak menutup area dagu. Hindari menggunakan masker yang hanya menjangkau hidung dan mulut tapi bagian dagu belum tertutup sempurna

3. Masker terlalu longgar. Pastikan masker cukup rapat sehingga kuman tidak bisa masuk dari segala arah termasuk area samping

4. Masker sudah menutup dagu tapi bagian atasnya hanya tercantol di ujung hidung. Kuman masih bisa masuk dari bagian atas celah masker

5. Masker melorot di bawah dagu. Kesalahan paling umum ini membuat masker rentan terpapar kuman saat digunakan kembali. Anda juga berpotensi terpapar penyakit karena area hidung dan mulut tidak terlindungi

Lalu bagaimana cara memakai masker yang benar?

Baca Juga: Puasa Lebih dari 15 Jam, Para Tenaga Medis Acungkan Jempol dan Bersyukur Bisa Buka Puasa Jam 7 Malam Lewat

Baca Juga: Jelang Akhir Ramadhan, Bolehkah Jabat Tangan saat Bayar Zakat di Tengah Pandemi Corona?

Berikut langkah-langkahnya:

1. Cuci tangan pakai sabun atau gunakan hand sanitizer saat akan menggunakan masker

2. Tarik ikatan atau tali elastis saat memasang masker

3. Posisikan masker dari atas, dekat dengan pangkal hidung, sementara bagian bawah sudah menjangkau bagian bawah dagu

4. Kencangkan ikatan atau atur tali elastis masker agar masker dapat menutup bagian hidung dan dagu tanpa celah

Baca Juga: Ternyata Warga Korsel pun Bandel, Gym Tetap Buka Saat Pandemi Covid-19, Walhasil 8 Orang Terinfeksi

5. Begitu masker sudah terpasang, jangan sentuh masker

6. Saat ingin melepas masker, jangan sentuh bagian depannya. Copot masker dengan mengendurkan ikatan atau tali elastis

7. Setelah digunakan, segera cuci masker apabila Anda menggunakan masker kain. Atau rusak dan buang masker ke tempat sampah apabila Anda menggunakan masker sekali pakai

8. Cuci tangan pakai sabun atau gunakan hand sanitizer setelah melepas masker.(*)

Baca Juga: Siap-siap di Karantina Pakai Uang Pribadi Jika Nekat Masuk Jakarta Selama PSBB

 #berantasstunting

#HadapiCorona