GridHEALTH.id - Istilah new normal life atau tatanan kehidupan normal baru tengah hangat diperbincangkan.
Hal ini berkaitan dengan Pemerintah yang mengajak masyarakat untuk hidup berdampingan dengan virus corona (Covid-19) elama pandemi ini berlangsung.
Sayangnya masih banyak juga masyarakat yang kurang paham akan praktek dari new normal itu sendiri.
Sadar akan hal itu, Dokter Tirta Mandira Hudhi pun mencoba menjelaskan kembali maksud dari new normal yang akan dijalankan oleh masyarakat selama pandemi Covid-19 ini.
Menurutnya masyarakat harus paham bahwa new normal itu bukan berarti kita harus pasrah menerima pandemi Covid-19 begitu saja.
Baca Juga: Surabaya Bisa Jadi Wuhan, Dokter yang 'Curhat' Penanganan Covid-19 Malah Akan Diproses Kode Etik
Baca Juga: Jangan Biarkan Covid-19 Makin Meluas, Ikuti Pedoman Buang Masker Sekali Pakai ala BPOM
Pada acara konferensi pers di kantor Graha BNPB, Jakarta, Rabu (27/5/2020), dokter Tirta awalnya menyinggung soal media yang memelintir arti kata dari new normal.
"Ini yang perlu kita revisi, banyak media nanti yang akan bisa memplesetkan ataupun menggiring," ucap Tirta.
Dokter lulusan Universitas Gadjah Mada itu menekankan bahwa menerima bukan berarti berdamai dengan Covid.
"Maksudnya menerima di sini bukan kita salaman sama Covid," tegas dokter Tirta.
Dokter Tirta menegaskan bahwa apa yang dimaksud oleh presiden terkait new normal bukanlah pasrah menerima Covid-19.
"Saya akan menerangkan langsung maksudnya Pak Presiden."
"Beliau kan bilang menerima itu bukan artian kita wes nerimo wae (sudahlah terima saja) pasrah, bukan," sambungnya.
"Tetapi Covid ini dikontrol, dia akan selalu ada," lanjut dokter Tirta.
Baca Juga: Telah Terbit KTP Digital New Normal, Solusi Hidup Normal di Era Baru
Pria yang memiliki usaha sepatu itu juga menegaskan bahwa cara yang bisa dilakukan adalah beradaptasi dengan keberadaan Covid-19.
"Supaya menjaga minimal, kita tetap harus memutus rantai infeksi dengan cara apa? Adaptasi baru," ujar dia.
Dokter Tirta lalu menyebutkan beberapa contoh adaptasi new normal yang ia lihat.
Satu di antaranya adalah warung makan yang ia lihat kini memberikan sekat berupa plastik untuk meminimalisir potensi penularan Covid-19.
Dirinya juga menyinggung soal bisnis baru yang muncul akibat pandemi Covid-19 yakni penyemprotan disinfektan terhadap motor.
Lalu dokter Tirta menyoroti soal masyarakat yang kini semakin mengerti pentingnya menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Ia mengatakan hal yang kini harus terus dilakukan adalah terus menggalakkan PHBS dan mengikuti kebijakan dari pemerintah.
"PHBS ini harus kita laksanakan lebih lanjut, protokol kesehatan kita jalankan sesuai dengan kebijakan dari pemerintah, atas sama bawah terstruktur," pungkasnya.
Baca Juga: Ikatan Dokter Indonesia (IDI): 'New Normal Indonesia Belum Waktunya'
Sebelumnya diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI juga telah merilis protokol new normal ini pada Senin (25/5/2020).
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020, Pemerintah mengeluarkan Panduan Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha pada Situasi Pandemi.
Pola hidup baru dapat dijalankan dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari.
Baca Juga: Seakan Setuju dengan Jokowi, Dokter Asal Amerika Ini Beberkan Alasan Hidup Damai dengan Virus Corona
Adapun protokol kesehatan yang dimaksud di antaranya menjaga kebersihan tangan, menggunakan masker ketika keluar rumah, menjaga jarak, serta menjaga kesehatan dengan asupan makanan dan berolahraga.
Protokol kesehatan juga mengatur tata cara berkumpul di luar rumah, makan di restoran hingga beribadah.
Adapun isi dari Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 selengkapnya bisa dilihat klik disini (*)
#berantastunting #hadapicorona