Find Us On Social Media :

Zita Anjani Sebut Anak-anak Stres Terlalu Lama Belajar dari Rumah, Orangtua Murid: 'Anaknya Ibu Kali yang Stres'

[Ilustrasi] anak mengalami stres.

Anak juga sering kali menampilkan reaksi ketakutan yang mengejutkan, melekat pada orang tua atau guru, nafsu makan dan tidur yang berubah dari biasanya.

Sementara pada remaja, ditandai dengan menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman sebaya, menghindari orang tua, mengekspresikan permusuhan berlebihan terhadap anggota keluarga, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Di Amerika Serikat Mulai Muncul Sindrom Berbahaya Pada Anak-anak Terkait Covid-19

1. Pahami bahwa "merasa sakit" mungkin disebabkan oleh stres

Stres dapat muncul dalam gejala fisik seperti sakit perut dan sakit kepala. Jika anak sering mengeluh sakit dan jika keluhan ini meningkat dalam situasi tertentu (misalnya, sebelum ujian besar) kemungkinan anak mengalami stres.

2. Sadari bagaimana anak atau remaja berinteraksi dengan orang lain

Terkadang anak cenderung tampak seperti dirinya yang biasa di rumah, tetapi bersikap tidak biasa di lingkungan lain, maka penting bagi orang tua untuk berjejaring satu sama lain sehingga mereka dapat mengetahui kondisi anak di dunia sekitar mereka.

Baca Juga: Usai 3 Bulan Ditutup, Anak-anak di Vietnam Senang Bisa Kembali Sekolah

Selain berkomunikasi dengan orang tua lain, berhubungan dengan guru dan pihak lainnya di sekolah dapat membantu orang tua memanfaatkan pemikiran, perasaan, dan perilaku anak mereka.