Find Us On Social Media :

New Normal; Aturan Ganjil Genap Berlaku Pada Motor, Warganet: 'Justru Lebih Riskan Kena Covid-19'

Siap-siap motor kini kena aturan ganjil genap di Jakarta.

GridHEALTH.id - Selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi di DKI Jakarta diterapkan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberlakukan kebijakan ganjil-genap untuk sepeda motor dan mobil

Kebijakan itu tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 51 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada Masa Transisi Menuju Masyarakat Sehat, Aman, dan Produktif. 

Baca Juga: Baru Sehari PSBB Transisi Diberlakukan, di Pasar Pandemi Covid-19 Seakan Telah Usai

Meski telah tertuang dalam Pergub, namun rencana berlakunya kebijakan itu belum diketahui pasti akan dimulai kapan.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo menyatakan, pemberlakuan kebijakan ganjil-genap di sejumlah wilayah Jakarta masih menunggu keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Juga: Jumlah Kasus Positif Covid-19 Kembali Melonjak, Jakarta Tetap Jadi Kota Terbanyak Kasus Corona Meski Sudah Terapkan PSBB Transisi

"Ganjil genap belum diberlakukan selama tujuh hari ke depan, selama tujuh hari itu akan dievaluasi. Kalau memang arusnya padat, macet, dan volume meningkat akan kita berlakukan kembali," kata Sambodo, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (6/6/2020).

Kendati demikian, sejak diumumkannya kebijakan ini berbagai pihak pun memprotes, salah satunya muncul dari warganet di media sosial Twitter.

Menurut salah seorang warganet mengaku aturan ganjil genap yang diterapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersifat aneh.

Baca Juga: Anis Baswedan: Ini Jadwal Pembukaan PSBB Transisi Fase I di DKI Jakarta

Dia bahkan menyebutkan, para pengendara motor yang nantinya terkena ganjil genap sehingga harus menaiki angkutan umum, justru lebih berisiko terinfeksi Covid-19.

"Aturan ganjil genap ini aneh. Peketja yg punya motor malah dipaksa naik angkuran umum yg justru lebih riskan kena #COVID19 daripada naik motornya sndr . Ini aturan dibikin buat nyebarin coronq ato berantas wabah pak @aniesbaswedan @DKIJakarta?" tulis seorang warganet di media sosial Twitter.

Baca Juga: Perkantoran Masa PSBB Transisi DKI Jakarta Buka Tanggal 8 Juni dan Mal 15 Juni, Begini Aturannya

Dia beranggapan, mengendarai motor cenderung lebih aman daripada naik kendaraan umum maupun ojek. Seperti diketahui, kebijakan ganjil genap ini dikecualikan untuk ojek online (ojol).

"Secara logika ajalah soal jqg jarak . Naik motor sendiri itu pasti lebih aman dari daripada naik angkutan umum ato boncengan dgn tukang ojek .

Apa dasar pemikiran kqlin bikin aturan kok sampai keluar aturan motor kena ganjil genap buat atasin #COVID19 Min @DKIJakarta?" tulis warganet.

Baca Juga: New Normal Di Lokasi Ini Tak Mudah Dilakukan Karena Satu Hal Krusial

"Semua dah bagus cuma satu yg janggal dan gk masuk akal . Aturan ini sama saja memaksa pekerja pengguna motor yg biasanya sendiri harus berboncenagn dgn tkg Ojek ato naik angkutan yg justu rentan tertular ketempat kerjanya ." tambahnya.

Tak hanya itu, dia pun juga menyebutkan, apabila aturan genap gajil untuk sepeda motor dilakukan, maka besar munculnya pihak yang menawarkan jasa pengantaran layaknya ojek.

Baca Juga: Kini Ojol Beroperasi Dilengkapi Partisi Portable Anti Droplet, Efektif Tangkal Corona?

"Aturan jaga jarak diberlakukan tp aturan ganjil genap diberlakun juga. Itu yg secara gk langsung memaksa org nebeng dgn org yg gk dikenal . Klu yg punya mobil masih ada pilihan naik motornya biar bisa jalani #PSBBTransisi. Eh klu yg punya motor apa mau jalan kaki ?" tutup dia.

Rupanya, protes ini juga datang dari warganet lainnya.

"Mhn @DKIJakarta @aniesbaswedan tdk berlakukan aturan ganjil genap spd motor saat Transisi PSBB. Aturan ini sgt berbeda dg pola pikir @aniesbaswedan yg mengedepankan logika analitis.

Ini mlh nambah Penyebaran Covid plg bsr dari kerumunan org di fasilitas umum :Transport,Gdng,Pasar" tulis @Hxxxxx.

Baca Juga: Kelab Malam Hingga Panti Pijat Sudah Boleh Beroperasi, Begini aturan PSBB Terbaru Kota Bekasi

Salah seorang warganet juga mengatakan, untuk mencegah infeksi virus corona, orang cenderung lebih aman jika naik motor.

"Iyah Nech Pak.. Lebih Aman Naek Motor Motor.. Tidak Tersentuh Atau Berdesakan Sama Orang Lain.

Baca Juga: Update PSBB DKI Jakarta; Anies Baswedan; Transisi Sesuai Zona RW

Karena Via Angkutan Umum Juga Udah Kaya Naek Motor. Musti Pakai Jaket, Sarung Tangan, Masker, Kaca Mata Dan Topi Untuk Pelindung Kepala" tulis @Jxxx.(*)

 #berantasstunting #hadapicorona