Find Us On Social Media :

Ilmuwan Peringatkan Ada Penyakit Baru, Covid-19 Bukan Pandemi Terakhir

Covid-19 yang disebabkan virus new corona disebut-sebut-sebut bukan pandemi terakhir. Masih ada virus lain dari binatang yang menular ke manusia.

Kelelawar buah liar diberi makan di bawah pohon buah-buahan dan babi mengunyah buah setengah dimakan yang jatuh dari pohon dan ditutupi air liur kelelawar.

Lebih dari 250 orang yang bekerja dalam kontak dekat dengan babi yang terinfeksi terjangkit virus. Lebih dari 100 orang meninggal.

Angka fatalitas kasus dari virus korona masih muncul, tetapi perkiraan saat ini sekitar 1%. Virus nipah membunuh 40-75% orang yang terinfeksi.

Profesor Eric Fevre dari Universitas Liverpool dan International Livestock Research Institute di Nairobi, Kenya, mengatakan para peneliti perlu terus-menerus mengawasi daerah-daerah di mana ada risiko akan wabah penyakit lebih tinggi.

Petani di pinggir hutan dan pasar tempat di mana hewan diperjual-belikan, adalah wilayah perbatasan antara manusia dan alam liar yang abu-abu, dan itu menjadi tempat di mana penyakit lebih sering muncul. 

"Kita harus terus-terusan mengawasi pertemuan ini dan memiliki sistem yang bekerja untuk merespon jika kita melihat sesuatu yang tak biasanya", seperti wabah penyakit yang tiba-tiba muncul di lokasi tertentu.

Baca Juga: Studi: Kelebihan Suplemen Kalsium Tingkatkan Risiko Kanker

Baca Juga: Risiko Terlalu Sering Makan Daging Merah, Meski Dalam Porsi Kecil

Diperkirakan penyakit baru muncul dalam populasi manusia sekitar tiga hingga empat kali tiap tahun," ujar Profesor Fevre.