Salah satu pasien tersebut adalah seorang dokter yang untuk sementara waktu menolak untuk pergi ke rumah sakit dan memilih tinggal di rumah.
"Kemudian, ketika kondisinya memburuk dan dia datang, tepat ketika dia mendekati gedung Covid, dia mengalami kejang-kejang," kenang Dr. Barka.
"Mereka berhenti untuk memberinya obat untuk mereka, dan dia mati tepat di pintu gerbang." tambahnya.
Kasus kekurangan konsentrator oksigen juga terjadi di Nigeria, kata Dr. Sanjana Bhardwaj, kepala kesehatan UNICEF di sana.
Sejak Mei, rumah sakit di Lagos dan Kano telah melihat pasien yang lebih tua dengan gejala Covid-19 yang membutuhkan oksigen.
Baca Juga: Tidak Semua Sesak Napas Karena Covid-19 Bisa Diatasi dengan Latihan Pernapasan, Begini Penjelasannya
Di hampir setiap negara, virus corona menyerang tanpa pandang bulu, baik kaya maupun miskin, sekitar 15% dari semua pasien bergejala mengembangkan pneumonia yang cukup parah sehingga membutuhkan oksigen ekstra, menurut perkiraan WHO, tetapi tidak begitu mengerikan sehingga mereka harus memakai ventilator.(*)
#berantasstunting #hadapicorona