Lebih lanjut, Mundjirin mengatakan, petugas akan mengintensifkan pelayanan KB ke masyarakat setelah pandemi Covid-19 berakhir.
Termasuk juga mengadakan layanan mobil keliling yang dibeli seharga Rp 1 miliar. Mundjirin mengatakan, mobil tersebut nantinya akan menjangkau daerah yang sulit dengan pola jemput bola.
"Antusias atau minat keikutsertaan KB sebenarnya cukup baik, tapi karena ada pandemi jadi sempat berkurang. Tapi saat ini belum ada pendataan karena layanan baru dimulai. Nanti datanya akan kelihatan setelah mulai pemeriksaan," paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Semarang, Romlah, memaparkan dari kenaikan 15% itu setidaknya akan ada 7.500 kelahiran yang nantinya akan terjadi.
Baca Juga: Mati Gaya di Ranjang Karena Pil KB Tidak Benar, Justru Tambah Bergairah
"Karena ini baru semester pertama, jadi kenaikan 15 persen tersebut dari sekira 7.500 kelahiran," terangnya.(*)
#berantasstunting #hadapicorona