Find Us On Social Media :

29 Juni Hari Keluarga Berencana Nasional, Kabupaten Semarang Justru Laporkan Angka Kehamilan Meningkat 15 Persen

Alat kontrasepsi

GridHEALTH.id - Setiap tanggal 29 Juni diperingati sebagai Hari Keluarga Berencana Nasional.

Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Berencana Nasional, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memberikan pelayanan KB serentak sejuta akseptor di seluruh Indonesia, Senin (29/6/2020).

Bahkan, pelayanan KB sejuta akseptor dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia pada pukul 08.00 hingga 15.00 waktu setempat.

Baca Juga: Rekor Covid-19 di Jabar Bikin Ridwan Kamil Heran, Angka Positif Hamil Jauh Lebih Tinggi Ketimbang Kasus Virus Corona

Pelayanan ini juga dilakukan pencatatan Rekor MURI dengan target layanan hingga 1.373.902 akseptor.

Namun, apabila kita kembali ke beberapa waktu lalu, Jawa Timur dan Jawa Barat sempat melaporkan angka kehamilan yang meningkat.

Tak sampai di situ, rupanya Provinsi Jawa Tengah, tepatnya Semarang juga melaporkan hal yang sama.

Baca Juga: Tak Hanya Kasus Covid-19 yang Meningkat di Jawa Timur, Jumlah Perempuan Hamil Pun Mengalami Lonjakan

Bukan satu atau dua persen, tapi 15% perkiraan angka kehamilan yang meningkat di Kabupaten Semarang.

Tingginya angka kehamilan yang terjadi di Kabupaten Semarang disebabkan karena layanan Keluarga Berencana (KB) yang sempat terhenti sehingga akseptor tidak mendapatkan layanan selama masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: Kaleidoskop Kesehatan 2019: KB Spiral Pembawa Maut hingga Bayi Lahir dengan Alat Kontrasepsi di Genggaman Tangan

Meskipun jenis KB ada yang bisa dipergunakan secara mandiri, namun ada pula jenis KB yang pemasangannya membutuhkan bantuan petugas, sehingga terhentinya pelayanan bisa menjadi faktor penyebab angka kehamilan meningkat.

Baca Juga: Fakta Pil KB yang Dituding Merugikan Kesehatan, Bahkan Sebabkan Kanker

"Kalau untuk KB jenis pil atau kondom bisa dilakukan secara mandiri. Tapi kalau spiral, susuk, dan suntik itu harus dilakukan oleh petugas," kata Bupati Semarang Mundjirin, di Puskesmas Bringin usai acara peringatan Hari Keluarga Nasional, Senin (29/6/2020), seperti dikutip dari Kompas.com.

Lebih lanjut, Mundjirin mengatakan, petugas akan mengintensifkan pelayanan KB ke masyarakat setelah pandemi Covid-19 berakhir.

Termasuk juga mengadakan layanan mobil keliling yang dibeli seharga Rp 1 miliar. Mundjirin mengatakan, mobil tersebut nantinya akan menjangkau daerah yang sulit dengan pola jemput bola.

Baca Juga: Akibat Teledor Menggunakan KB Spiral, Wanita Usia 25 Tahun Ini Mengalami Nasib Mengenaskan, Indung Telur Diangkat Organ Tubuhnya tak Berfungsi

"Antusias atau minat keikutsertaan KB sebenarnya cukup baik, tapi karena ada pandemi jadi sempat berkurang. Tapi saat ini belum ada pendataan karena layanan baru dimulai. Nanti datanya akan kelihatan setelah mulai pemeriksaan," paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Semarang, Romlah, memaparkan dari kenaikan 15% itu setidaknya akan ada 7.500 kelahiran yang nantinya akan terjadi.

Baca Juga: Mati Gaya di Ranjang Karena Pil KB Tidak Benar, Justru Tambah Bergairah

"Karena ini baru semester pertama, jadi kenaikan 15 persen tersebut dari sekira 7.500 kelahiran," terangnya.(*)

 #berantasstunting #hadapicorona