GridHEALTH.id - Badan Anak PBB atau United Nations International Children’s Fund (UNICEF) menyebutkan pandemi Covid-19 menyebabkan peningkatan jumlah anak-anak yang mengalami masalah gizi di Indonesia.
Perwakilan UNICEF mengatakan, sebelum terjadi pandemi, ada sekitar 2 juta anak Indonesia menderita gizi buruk. Lebih dari 7 juta anak di bawah usia lima tahun mengalami stunting di Indonesia.
UNICEF memperkirakan jumlah anak yang mengalami kekurangan gizi akut di bawah lima tahun bisa meningkat 15% secara global pada tahun ini jika tidak ada tindakan.
Peningkatan jumlah anak kekurangan gizi di Indonesia lantaran banyak keluarga kehilangan pendapatan pada masa pandemi ini sehingga tidak mampu membeli makanan sehat dan bergizi.
“Jika kita tidak segera meningkatkan layanan pencegahan dan perawatan untuk anak-anak yang mengalami masalah gizi, kita berisiko melihat peningkatan penyakit dan kematian anak terkait dengan masalah ini,” kata Perwakilan UNICEF Debora Comini dalam keterangan resminya yang dikirimkan ke GridHEALTH.id (30/06/20).
Untuk mencegah kekurangan gizi pada anak, UNICEF meminta pemerintah Indonesia melakukan pencegahan berbasis data, serta meningkatkan akses ke komoditas dasar yang diproduksi secara lokal untuk perawatan anak-anak kurang gizi.
Baca Juga: 1000 Hari Pertama Kehidupan, Hak Tumbuh Kembang Anak yang Wajib Dipenuhi Orangtua
Baca Juga: Wajib Tes Corona Saat Bepergian Memberatkan, Warga Gugat Presiden
Dalam merespons Covid-19, UNICEF bekerja dengan pemerintah Indonesia melanjutkan layanan gizi bagi anak-anak dan keluarga rentan, termasuk pemantauan pertumbuhan, distribusi gizi mikro, dukungan bagi para ibu untuk pemberian makan bayi dan anak, serta merawat anak kurang gizi.