Ghufron memperkirakan prosespreclinical trial vaksin baru akan dimulai pada akhir 2020. "Dan jika diperlukan perpanjangan waktu, mungkin dilanjutkan preclinical trial pada awal 2021," ucap dia.
Oleh karena itu, ia pun memprediksi vaksin virus corona produksi Indonesia baru bisa diproduksi massal dan tersedia bagi masyarakat pada pertengahan tahun depan. "Hasilnya (tersedia) untuk masyarakat kita pada pertengahan 2021," kata Ghufron.
Ghufron menyebutkan, proses pengembangan vaksin ini sudah terhitung cepat. Biasanya, menurut dia, butuh waktu bertahun-tahun untuk mengembangkan suatu vaksin.
Namun karena situasi krisis, maka Kemenristek bekerja sama dengan berbagai lembaga berupaya mempercepat proses pengembangan vaksin virus corona produksi Indonesia ini.
Ia menambahkan, nantinya proses pemberian vaksin juga tak bisa dilakukan sekaligus. Butuh waktu setidaknya setahun untuk melakukan vaksin terhadap penduduk yang membutuhkan. "Setidaknya kita perlu satu tahun untuk memvaksinasi semua orang itu," kata dia.
Ghufron memperkirakan butuh biaya besar untuk memproduksi massal vaksin virus corona agar mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia. Ghufron menaksir harga vaksin per orang adalah sebesar 5 dollar AS atau Rp 75.000.
Baca Juga: Studi: Mengabaikan Aturan Physical Distancing Adalah Tanda Psikopat
"Jika harga vaksinnya 5 dollar AS atau Rp 75.000, maka paling tidak kita membutuhkan Rp 26,4 triliun," ujar Ghufron.