Temuan ini membuat para peneliti juga khawatir daging konsumsi dapat membantu penyebaran virus corona lebih jauh lagi.
"Tanpa pengujian ekstensif dan program pelacakan kontrak, transmisi di sekitar pabrik pengemasan daging kemungkinan akan terus menjadi masalah," kata salah satu tim peneliti, David Harbourt.
Baca Juga: Berkah Pandemi Covid-19, Anies Baswedan Lihat Peluang Sepeda Jadi Alat Transportasi di Jakarta
Pengujian ini diketahui dilakukan dengan meletakkan sampel Covid-19 pada kulit babi dan menyimpan sampel pada suhu 4 derajat Celcius.
Suhu tersebut merupakan suhu rata-rata daging babi biasanya disimpan dalam pengepakan daging dan pabrik pengolahan.