Find Us On Social Media :

Fakta Terbaru Covid-19 Dari Ahli; Virus Bisa Bertahan di Kulit Hewan Sampai 4 Hari

Riset tebaru ungkap virus coroa Covid-19 dapat bertahan di kulit binatang sampai 4 hari.

GridHEALTH.id - Berbagai penelitian terus dilakukan untuk mencari fakta-fakta soal virus corona (Covid-19) yang tengah mewabah hampir di seluruh dunia ini.

Terbaru sebuah riset menunjukan bahwa virus corona dapat hidup berhari-hari di kulit hewan.

Temuan yang telah diterbitkan dalam situs pracetak medRxiv.org ini tentu menjadi peringatan bagi mereka yang memiliki hewan peliharaan atau ternak.

Diwartakan South China Morning Post, dalam penelitiannya para ilmuwan dari USAMRIID menemukan bahwa sampel virus setidaknya dapat bertahan lama sampai 4 hari di suhu ruang kamar pada kulit babi.

Dalam uji coba selanjutnya juga ditemukan virus tersebut tetap stabil di kulit hewan pada suhu dingin selama percobaan dua minggu.

Baca Juga: Update Covid-19; 239 Ilmuan Dunia Bersatu Lawan WHO, Desak Revisi Pernyataan Penularan Covid-19

Baca Juga: Risma Tidak Main-main, Kali Ini yang Melanggar Aturan Covid-19 Dimasukkan ke Kandang Harimau

Temuan ini membuat para peneliti juga khawatir daging konsumsi dapat membantu penyebaran virus corona lebih jauh lagi.

"Tanpa pengujian ekstensif dan program pelacakan kontrak, transmisi di sekitar pabrik pengemasan daging kemungkinan akan terus menjadi masalah," kata salah satu tim peneliti, David Harbourt.

Baca Juga: Berkah Pandemi Covid-19, Anies Baswedan Lihat Peluang Sepeda Jadi Alat Transportasi di Jakarta

Pengujian ini diketahui dilakukan dengan meletakkan sampel Covid-19 pada kulit babi dan menyimpan sampel pada suhu 4 derajat Celcius.

Suhu tersebut merupakan suhu rata-rata daging babi biasanya disimpan dalam pengepakan daging dan pabrik pengolahan.

Baca Juga: 112 Hari Hidupnya Bergantung pada Alat Bantu, Pasien Covid-19 Wanita Korea Selatan Pulih Usai Transplantasi Paru Ganda

Hasilnya strain virus memiliki rata-rata paruh waktu hampir 47 jam untuk mematikan setengah dari patogen. Strain yang layak tetap dapat dideteksi selama dua minggu dalam kondisi dingin.

"Sangat mungkin bahwa pelepasan virus dari pekerja (pengolah daging) baik yang bergejala atau tidak bergejala tanpa alat pelindung diri yang sesuai akan menular di permukaan produk daging atau permukaan lainnya," kata para peneliti.

Baca Juga: Pelajaran Berharga dari Almarhum Yana Zein Prihal Penyakit yang Membuatnya Menderita, Makanan Pencegah Kanker Payudara

"Bahkan dengan pembersihan yang ekstensif, penularan masih dapat terjadi dengan adanya pekerja tanpa gejala dan tidak terdiagnosis karena peningkatan stabilitas virus dan viral load yang tinggi," imbuhannya.

Sementara itu, tim Fort Detrick menemukan bahwa virus itu mati lebih cepat ketika suhu naik.

Sampel kulit babi tetap positif selama empat hari pada suhu kamar (22 derajat Celcius) dan hanya delapan jam di musim panas (37 derajat Celcius).

Baca Juga: Kementerian Pertahanan Indonesia Bersiap Hadapi Senjata Bilogi Asing, Cetak Ahli Kesehatan, Kimia hingga Biologi

"Kulit babi menyerupai kulit manusia dan efek pada keduanya kemungkinan akan serupa," catat para peneliti.

Dengan ditemukannya temuan ini, mendukung temuan sebelumnya yang menyebut sebagian besar kasus Covid-19 terkait dengan pasar makanan yang menjual produk daging dan sayuran dari dalam dan luar negeri.

Sementara itu, semenjak mewabah akhir tahun lalu di China virus corona telah menginfeksi jutaan orang hampir diseluruh dunia.

Baca Juga: Mengerikan, Pesepak Bola U-16 Ini Tersambar Petir Saat Latihan Bersama Klub

Berdasarkan data dari worldometers.ifo/coronavirus pada Rabu (8/7/2020) tercatat sudah 11,949,281 kasus Covid-19 yang terkonfirmasi.

Dimana angka kematian mencapai 46,601 kasus, kesembuhan 6,895,238 kasus, dan sisanya masih harus mendapatkan tindakan medis.(*)

Baca Juga: Anggap Enteng Pandemi, Presiden Brazil Tiba-tiba Alami Gejala Covid-19, Lakukan Test dan Rontgen

 

 #berantasstunting

#hadapicorona