Find Us On Social Media :

Dukung Pengasuh Penderita Demensia Mengurangi Stres, WHO Tawarkan Langkah Berikut

ilustrasi demensia.

GridHEALTH.id - Pandemi Covid-19 tak dipungkiri dapat menyebabkan banyak orang menjadi stres.

Pasalnya, pemberitaan terkait kasus virus corona yang secara terus menerus disiarkan seiring dengan peningkatan kasus tersebut bisa menyebabkan orang-orang menjadi stres.

Tak hanya itu, kekhawatiran kita akan infeksi virus corona terhadap diri sendiri maupun orang tercinta juga bisa menjadi penyebab stres. Terlebih sejak munculnya wabah ini kita dibatasi untuk beraktivitas di luar rumah.

Baca Juga: Berpikir Positif dan Optimis Bisa Cegah Terserang Pikun di Hari Tua

Maka tak heran banyak negara yang melaporkan terjadinya peningkatan stres di masa pandemi Covid-19 ini.

Pandemi Covid-19 ini nyatanya juga mengakibatkan sejumlah pengasuh penderita demensia mengalami stres.

Baca Juga: Hindari Stres di Masa Pandemi Covid-19, Berikut Challenge Viral yang Bisa Dicoba

Untuk itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan pentingnya menyediakan pesan kesehatan masyarakat yang mudah diakses oleh pengasuh untuk mengurangi stres pengasuh dan meningkatkan kesehatan mental serta kesejahteraan mereka.

Dikutip dari WHO, berikut tips praktis untuk pengasuh penderita demensia:

1. Jaga diri sendiri

Lebih mudah merawat orang lain saat kita merasa sehat. Maka, disarankan untuk tetap berhubungan teratur dengan teman, keluarga, dan orang lain yang dipercayai dan luangkan waktu untuk diri sendiri setiap hari.

Baca Juga: Tes Pegangan Tangan Sederhana Dapat Tunjukkan Risiko Demensia

Selain itu, berfokus dengan kegiatan bisa membuat diri kita merasa lebih baik.

2. Fleksibel

Saat demensia berkembang, kita mungkin perlu memberikan tingkat perawatan yang berbeda.

Baca Juga: Cobalah Membaca Selama 15 sampai 20 Menit Sebelum Beraktivitas dan Rasakan 6 Manfaatnya

Beberapa hal yang dapat membantu, seperti menetapkan rutinitas, menggunakan petunjuk visual untuk membantu dengan ingatan orientasi, dan membantu orang dengan demensia menjadi sebebas mungkin.

3. Memastikan kesinambungan perawatan

Seorang pendamping demensia mungkin tidak selalu bisa memberikan perawatan.

Untuk itu, ada baiknya merencanakan situasi di mana kita tidak lagi dapat memberikan perawatan, dengan mempertimbangkan preferensi orang yang dirawat.

Baca Juga: Cegah Sejak Dini, Ini Sejumlah Cara Untuk Menurunkan Risiko Demensia

4. Menanggapi perubahan

Saat demensia berkembang, orang dengan demensia dapat berubah. Pergolakan, depresi, kecemasan, kebingungan, dan pengembaraan hanyalah beberapa dari perubahan yang mungkin terlihat.

Cobalah untuk mengidentifikasi apa yang mungkin memicu perubahan dan menemukan cara untuk merespons yang paling menyusahkan antara kita sebagai pendamping beserta penderita demensia. 

Baca Juga: Aktor Korea Selatan Lee Min Ho Mulai Rasakan Keterbatasan Kebugaran Fisik di Usianya yang ke 30

Dalam hal ini perlu mempersiapkan diri untuk mencoba berbagai pendekatan.

5. Berkomunikasi secara efektif

Menghadapi pasien dengan demensia dapat mempersulit komunikasi. Oleh karenanya, penting untuk memilih dan menggunakan kalimat pendek dan kata-kata sederhana.

Ulangi informasi dan menyampaikannya dengan tenang, menjadi sabar dan perhatikan petunjuk visual.

Baca Juga: Mulai Usia 40 Disarankan untuk Deteksi Dini Kerusakan Otak, Ini Alasannya

Selain itu, kita juga perlu mengendalikan perasaan dan berikan pujian ketika sesuatu dilakukan dengan baik.

6. Menjangkau dukungan

Merawat seseorang dengan demensia bisa menyebabkan kewalahan. Maka tidak ada salahnya untuk meminta bantuan ketika membutuhkannya.

Baca Juga: Belum Banyak Diketahui, Silent Stroke Minim Gejala Tapi Picu Demensia

Bantuan itu bisa didapatkan dari anggota keluarga, asosiasi setempat atau layanan kesehatan dan sosial.

Menggunakan program WHO iSupport juga bisa membantu.(*)

 #berantasstunting #hadapicorona