GridHEALTH.id - Di tengah merebaknya wabah virus corona, sebanyak 878 babi di Palembang dilaporkan mati mendadak.
Kematian ratusan babi tersebut lantaran diduga terkena virus flu babi afrika atau African Swine Fever (ASF).
Rupanya jumlah kematian yang mencapai ratusan itu sudah terjadi sejak Maret lalu.
Baca Juga: Kenapa Virus Baru Flu Lagi-lagi Pertama Kali Muncul di China, Setelah Covid-19 Kini Flu Babi G4?
Berdasarkan keterangan dari Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PHDI) Cabang Sumatera Selatan, Jafrizal, pihaknya awalnya curiga lantaran ampas tahu beberapa hari terakhir mengalami lonjakan.
Seperti diketahui, ampas tahu tersebut merupakan pakan babi yang biasa digunakan oleh peternak.
Baca Juga: Respons WHO Soal Flu Babi Virus G4 'Ini Bukan Virus Baru, Sudah di Bawah Pengawasan Sejak 2011'
Atas kondisi itu, mereka langsung melakukan penelusuran ke peternakan babi sejumlah tepat dan mendapati sebanyak 878 babi mati mendadak.