"Vaksin ini diberikan dua kali dengan gen yang sama disuntikkan menggunakan pembawa yang berbeda, yang memungkinkan tidak hanya mendapatkan kekebalan pelindung, tetapi untuk memperolehnya untuk jangka waktu yang lebih lama," kata Gintsburg kepada Krasnaya Zvezda, surat kabar resmi Kementerian Pertahanan Rusia.
Dia menambahkan bahwa pendekatan ini "menjamin dengan kemungkinan besar bahwa seseorang yang mendapatkan vaksin ini dalam bentuk pendorong akan terlindungi dari infeksi virus corona setidaknya selama dua tahun, bahkan mungkin untuk jangka waktu yang lebih lama."
Baca Juga: Vaksin Virus Corona Produksi Indonesia, Harga Dibawah 100 Ribu Rupiah
Beredarnya pemberitaan vaksin Covid-19 ini, membuat banyak laporan berita mengklaim ini akan menjadi vaksin pertama yang menyelesaikan uji coba manusia, kerangka waktu dan tujuan penelitian menunjukkan bahwa vaksin itu baru saja membersihkan atau masih berlangsung uji coba fase 1.
Baca Juga: Update Covid-19; Vaksin 'Covaxin' India Disetujui untuk Uji Klinis Manusia