"Percobaan sedang dilakukan secara rutin tanpa reaksi merugikan yang serius. Ada beberapa efek samping yang dapat diprediksi terkait langsung dengan inokulasi vaksin.
Ini adalah reaksi sistemik dan lokal pasca-vaksin yang ringan dan menghilang dengan sendirinya tanpa langkah-langkah tambahan. Para sukarelawan dalam kondisi kesehatan yang baik, "kata Smolyarchuk kepada TASS pada saat itu.
Baca Juga: WHO Targetkan Hasil Uji Coba Obat Covid-19 Keluar dalam Dua Minggu Ini
Sebelumnya, pada 10 Juli, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan para relawan yang diberikan vaksin merasa baik-baik saja, tidak memiliki keluhan, tidak mengalami efek samping dan sedang mengembangkan kekebalan terhadap virus corona, seperti dilansir TASS.
Laporan 10 Juli menyatakan bahwa uji coba akan berakhir pada 15 Juli, dengan kelompok sukarelawan kedua menerima komponen kedua vaksin sebagai bagian dari "skema pendorong" untuk "memperkuat sistem kekebalan tubuh dan ... memperpanjang daya tahannya" kata laporan itu.
Selain itu, laporan 22 Juni yang diterbitkan oleh Sputnik News mengutip direktur Gamaleya, Alexander Gintsburg, yang mengatakan bahwa vaksin itu akan melindungi orang terhadap virus untuk jangka waktu lebih dari dua tahun.