Find Us On Social Media :

Mencuci Piring Dahulukala Pakai Sabut Kelapa, Kini dengan Sopns, Benda Paling Kotor Setelah Toilet

Mencuci piring dengan sarung tangan seperti yang dilakukan orang korea bisa cegah kanker

GridHEALTH.id - Mencuci Piring Dahulukala Pakai Sabut Kelapa, Kini dengan Sopns, Benda Paling Kotor Setelah Toilet

Spons alat untuk mencuci piring zaman now nyatanya benda yang paling kotor di rumah, lebih kotor dan menjijikan dari toilet.

Baca Juga: Jangan Sekali-kali Memberikan Madu Pada Bayi Dibawah Usia 1 Tahun, Si Kecil Berisiko Terkena Botulisme

Padahal di rumah paling tidak kita melakukan aktivitas mencuci piring dua kali sehari.

Setelah tahu mengenai hal itu masihkah mau menggunakan spons untuk mencuci piring?

Jangan khawatir, yang penting kita tahu ilmunya yang terbaik bagi kesehatan kita dan seluruh anggota keluarga.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Belum Ditemukan, Jusuf Kalla; 'Kita Pakai Masker Hingga 3 Tahun Kedepan'

Baca Juga: Usai Ancaman Reshuffle Kabinet, Jokowi Gertak Menteri Tak Bertele-tele dalam Berikan Laporan Kasus Covid-19

Penting untuk diketahui, yang menjadi masalah pokok di sini adalah kebiasaan kita, sehingga mebuat spons untu mencuci piring jadi lebih kotor dari toilet.

Salah satu kebiasaan tersebut adalah adalah merendam spons cuci piring di dalam wadah air sabun. 

 

Bahaya Merendam Spons Cuci Piring dalam Air Sabun

Baca Juga: Tak Hanya untuk Kesehatan Fisik, Olahraga Mampu Mengatasi Depresi Seperti Disebut Cinta Laura

Menurut studi yang dilakukan Good Housekeeping Insitute, spons dapur merupakan salah satu tempat paling kotor di rumah setelah toilet. 

Bahkan, melansir SajianSedap.com (14 Juli 2020), spons cuci piring menyimpan lebih dari 10 juta bakteri per inci persegi.

Namun, ada satu kebiasaan yang bisa membuat bakteri berkembang puluhan kali lipat. 

Baca Juga: Usia Kandungan 40 Minggu, Vanessa Angel Melahirkan Anak Pertama Melalui Operasi Sesar

Kebiasaan tersebut adalah merendam spons cuci piring di dalam air sabun. 

Ternyata, spons seharusnya dibiarkan kering dan jangan direndam terus. 

Dikutip dari Kompas.com, Yunadi Aulia Desmawan, Brand Manager Scotch-Brite menyebut agar sabut spons dapat terjaga keawetannya, jangan biarkan penggunaannya direndam pada air cucian.

Merendam sabut spons di air akan menyebabkan kerusakan yang lebih cepat.

Baca Juga: Polemik Jaminan Pengambilan Paksa Jenazah Covid-19, Anggota DPRD Kota Makassar Jadi Tersangka dan Terancam 7 Tahun Penjara

Baca Juga: Diciptakan Agar Tak Ada Komersialisasi, Kemenkes Bahas Sanksi bagi Pelanggar yang Menaikkan Biaya Rapid Test

"Selain rusaknya cepat, lebih bahaya lagi akan banyak bakteri yang masuk ke dalam sabut spons. Banyak ibu rumah tangga yang lupa, setelah mencuci alat makan dan dapur, mereka diamkan sabut spons di dalam air rendaman dan tidak mengangkatnya. Hal itulah yang akan membuat mereka cepat rusak," imbuhnya.

Selain itu, spons juga akan mulai berbau, dan itu tandanya bakteri telah tumbuh puluhan kali lipat.

Cara Menjaga Kebersihan Spons Cuci Piring

Baca Juga: Mudah Didapat, Ternyata Dua Bahan Ini Bisa Bikin Miss V Jadi Harum

Sebaiknya, spons dicuci seminggu sekali menggunakan detergen, atau menggantinya setiap dua minggu sekali.

Dan tetap harus dibilas dengan baik setiap hari setelah digunakan untuk membilas peralatan dapur yang kotor.

Baca Juga: 5 Trik Memilih Lembaga Kurban Online di Masa Pandemi yang Terpercaya

Baca Juga: Berantas Stunting; Kemenkes Terbitkan Protokol Pelayanan Gizi Pada Masa Pandemi Covid-19

Untuk membunuh bakteri, Anda dapat mencuci spons dengan cara direndam seminggu sekali dalam larutan pemutih dan tinggalkan di wastafel semalaman.

Namun selain merendam mingguan, Anda juga harus membilasnya secara menyeluruh setiap hari.

Setelah setiap penggunaan, penting untuk membilas busa dan pada suhu tinggi (di atas 60 ° C), kemudian dibiarkan kering, jangan direndam terus.(*)

#berantasstunting

#HadapiCorona