Find Us On Social Media :

Hasil Swab Test Mandiri dan Kantor Berbeda, Pasien Bingung dan Tuntut Pemulihan Nama Baik; Kasihan Tetangga dan Keluarga Ketakutan

Proses Swab Test kolektif di pasar Pandansari, Balikpapan, 30 Juni 2020.

Baca Juga: Kesaksian Seorang Pasien Covid-19 Sebelum Meninggal Dunia Kepada Perawat; Saya Pikir Ini Tipuan, Ternyata ...

Dikonfirmasi, Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumenep, Ferdiansyah Tetrajaya mengatakan, pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 akan dinyatakan benar-benar sembuh setelah dua kali berturut-turut hasil swab test-nya negatif.

"Dua kali berturut-turut harus negatif, dalam ketentuannya begitu," kata Ferdiansyah Tetrajaya.

Ditanya soal Sitilah Ningsih, pihaknya mengakui jika yang bersangkutan menolak untuk dirawat oleh Satgas Covid-19 Kabupaten Sumenep, sehingga segala pembiayaan yang timbul dilakukan mandiri.

"Dia kan tidak mau kita tangani, kalau kita yang menanganinya ya kita yang menanggung (pembiayaan)," katanya.

Baca Juga: Tak Ditemukan di Indonesia, Kementerian Kesehatan Minta Masyarakat Waspadai Virus Flu Babi Baru

Sehingga kata dia, status yang bersangkutan tetap dalam tanggung jawab perusahaan atau tempat kerjanya.

"Dari awal memang dari perusahaannya (tempat kerjanya)," tambahnya.

Untuk diketahui, awalnya Sitilah Ningsih menjalani rapid test di tempat kerjanya pada 4 Juni 2020.

Saat setelah hasilnya keluar, Sitilah Ningsih langsung diminta untuk istirahat di rumah.

Ia mengira bahwa dirinya reaktif dari hasil rapid test tersebut.

13 hari kemudian Sitilah Ningsih kembali menjalani rapid test di Puskesmas Batang-Batang.

Baca Juga: Update Covid-19; Ternyata Karantina Mandiri di Rumah Berisiko Membuat Kluster Corona di Keluarga

Pada 17 Juni 2020, hasil rapid test kedua itu Sitilah Ningsih dinyatakan non reaktif.

Lalu, Pada 25 Juni 2020 Sitilah Ningsih menjalani swab test di tempat kerjanya.

Hasilnya keluar tanggal 1 Juli 2020. Dari hasil swab test itu dirinya dinyatakan positif Covid-19.

Karenanya, 3 Juli 2020 Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Sumenep menjemputnya di rumah.

Tapi Sitilah Ningsih tidak diketahui keberadaannya.

Baca Juga: Droplet, Aerosol, Airborne yang Jadi Penularan Virus Corona, Apa Perbedaanya?