GridHEALTH.id - Nama Li-Meng Yan baru-baru ini viral di berbagai berita setelah ahli virologi dari Hong Kong itu melarikan diri ke Amerika Serikat (AS) saat pandemi Covid-19 (virus corona) mencapai puncaknya pada April lalu.
Yang menarik, Li mengatakan bahwa China tahu tentang infeksi mematikan itu jauh sebelum diklaim.Dia mengklaim bahwa pengawas dan atasannya di universitas memiliki kewajiban untuk berbagi informasi ini dengan dunia tetapi mereka tidak melakukannya.
Dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada Jumat (10/07/20), Li yang memiliki spesialisasi dalam bidang virologi dan imunologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Hong Kong, mengungkapkan pengawasnya mengabaikan penelitiannya yang sedang dilaksanakan ketika pandemi baru saja dimulai yang menurutnya bisa saja menyelamatkan banyak nyawa.
Li yang mempunyai ijazah sebagai ahli virologi dan imunologi meninggalkan China pada 28 April 2020 lalu. Ia juga meninggalkan semua orang yang dicintainya.
Li paham betul tentang risikonya membelot dari China. Karena ia bisa sewaktu-waktu dijebloskan ke penjara, dihilangkan, atau bahkan dibunuh. Namun ia tetap bersikukuh membongkar kebenaran yang disembunyikan Xi Jinping dan anak buahnya.
"Alasan saya datang ke AS adalah karena saya menyampaikan pesan kebenaran Covid-19," ujarnya.
Baca Juga: Pemerintahan Bolivia Tumbang, Presiden dan 9 Menteri Positif Covid-19
Baca Juga: Studi : 1 dari 10 Wanita Tidak Menikmati Hubungan Intimnya
Tempat kerja Li digolongkan sebagai laboratorium rujukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dimana Li mengklaim bahwa ia adalah salah satu ilmuwan pertama yang ditugasi mempelajari kasus mirip SARS yang muncul di Tiongkok pada akhir 2019 itu.