Find Us On Social Media :

Update Covid-19; Untuk Pertama Kalinya Jepang Temukan Antibodi Penetralisasi Virus Corona

Sampel dari uji serologis, juga disebut tes antibodi

GridHEALTH.id - Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan pada hari Selasa (14/07/20), bahwa pihaknya telah menemukan antibodi penetral dalam sampel yang dikumpulkan dari delapan orang yang dites positif untuk virus corona dalam tes antibodi.

Hal ini menjadi pertama kalinya antibodi yang menetralkan virus corona dan membuat orang kebal terhadap infeksi, dan antibodi ini telah ditemukan pertama kali di Negara Matahari Terbit ini, seperti dilansir dari Japan Times. (15/07/20)

Baca Juga: 'Cita-cita' Herd Immunity Hadapi Covid-19 di Swedia Gagal, Hanya 7,3% Penduduk yang Punya Kekebalan, Malah Jumlah yang Mati Meningkat

Kementerian Kesehatan Jepang berencana untuk melakukan penelitian tentang berapa lama antibodi akan tetap efektif dalam mencegah infeksi pada tubuh manusia.

Ketika orang terinfeksi virus, tubuh mereka menciptakan antibodi, atau protein yang mampu menghalangi infeksi di masa depan dengan virus yang sama.

Nantinya, tes antibodi akan memeriksa apakah orang memiliki protein seperti itu.

Baca Juga: Waduh, Orang Amerika Ramai-ramai Keluar Rumah Cari Herd Immunity, Padahal Ini Bahayanya

Bulan lalu, kementerian kesehatan Jepang merilis hasil tes antibodi massal untuk virus corona yang dilakukan di prefektur timur laut Miyagi, Tokyo dan Osaka, menggunakan dua agen yang diproduksi oleh dua perusahaan asing yang berbeda.

Pemegang antibodi didefinisikan sebagai orang yang dites positif untuk kedua agen.

Kementerian menemukan bahwa satu dari 3.009 peserta tes di Miyagi, dua dari 1.971 di Tokyo dan lima dari 2.970 di Osaka memiliki antibodi terhadap virus corona.

Temuan itu menyiratkan bahwa delapan orang sebelumnya telah terinfeksi virus.

Baca Juga: Petaka Tes Covid-19, Balita 1 Tahun Meninggal Dunia Usai Jalani Rangkaian Tes Swab

Sampel dari delapan orang kemudian dikirim ke National Institute of Infectious Diseases, yang ditemukan dalam percobaan in-vitro bahwa antibodi mencegah virus corona baru dari menghancurkan sel manusia.

"Tes antibodi sedang dilakukan juga oleh lembaga swasta, tetapi antibodi penetralisasi belum dikonfirmasi," kata seorang pejabat dari kementerian.

Baca Juga: Diciptakan Agar Tak Ada Komersialisasi, Kemenkes Bahas Sanksi bagi Pelanggar yang Menaikkan Biaya Rapid Test

"Kami akan mempertimbangkan jenis tes antibodi apa yang dapat dilakukan," tambah pejabat kementerian itu.

Jepang diketahui merupakan salah satu negara yang dinilai cukup berhasil dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Pasalnya, wabah penyakit yang ditemukan di negara itu pada pertengahan Februari lalu berhasil menekan angka penambahan kasus virus corona harian sepanjang bulan Mei hingga Juni.

Meskipun sebelumnya kasus virus corona di Jepang sempat mengalami lonjakan tinggi pada pertengahan April lalu yang mencapai angka 743 penambahan kasus harian.

Baca Juga: Masuki New Normal, Jepang Buka Kembali Taman Hiburan, Dilarang Menjerit Saat Naik Roller Coaster dan Tetap Physical Distancing Saat Masuk Rumah Hantu

Namun, pada akhir Juni hingga saat ini, negara Jepang mengalami kenaikan jumlah kasus harian hingga mencapai 410 kasus pada 11 Juli 2020.

Meski begitu, pemerintah Jepang telah memutuskan untuk semakin memperluas agenda pertemuan di wilayahnya.

Baca Juga: Di Bawah Bayang-bayang Corona, Jepang Memperbolehkan Gelar Acara dengan Kapasitas hingga 5 Ribu Orang

Misalnya saja pada Jumat (10/7/2020) lalu, otoritas Jepang telah mengizinkan jumlah orang untuk berkumpul di tempat-tempat dalam ruangan untuk acara olahraga atau konser musik meningkat hingga kapasitas maksimum 5.000 sekaligus, dari yang semula hanya 1.000.

Seperti diketahui, selama ini pertandingan bisbol dan sepak bola profesional telah diadakan tanpa penonton, namun kedua liga telah diizinkan kembali untuk menggelar pertandingan yang disertai dengan penonton.(*)

 #berantasstunting #hadapicorona