Find Us On Social Media :

Senyawa Bioaktif Pada Jamu Bisa Tingkatkan Imunitas Tubuh di Masa Pandemi Virus Corona

Jamu mengandung senyawa bioaktif yang berguna memperkuat imunitas tubuh.

GridHEALTH.id - Senyawa bioaktif merupakan senyawa yang terkandung dalam tubuh hewan maupun tumbuhan. Senyawa ini memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan manusia, diantaranya dapat dijadikan sebagai sumber antioksidan, antibakteri, antiinflamasi, dan antikanker.

Minuman herbal khas Indonesia yang dikenal sebagai jamu juga memiliki komponen bioaktif yang dapat membuat sistem imun dalam tubuh bekerja optimal, sehingga dapat menghindarkan diri dari paparan virus dan bakteri.

Apalagi di tengah pandemi coronavirus disease (Covid-19) seperti saat ini, sangat penting menjaga sistem imun tubuh.

Selain rutin berolahraga, kita juga bisa mengupayakannya melalui konsumsi makanan dan minuman yang sehat, salah satunya jamu.

Guru Besar Bidang Biologi Sel dan Molekuler Universitas Brawijaya (UB) Prof. Drs. Sutiman B Sumitro mengatakan, ketika seseorang terkena Covid-19 akut, pada dasarnya telah terjadi badai inflamasi atau disebut juga badai sitokin.

Dikutip dari beritabaik.id, badai inflamasi tersebut ditandai dengan produksi radikal bebas yang sangat berlebih dan tidak terkendalikan.

Baca Juga: Dicari Sel-T, Rantai yang Hilang Pada Kekebalan Virus Corona

Baca Juga: 5 Keunggulan Menanak Nasi Dengan Air Teh, Mencegah Tumor Hingga Hilangkan Bau Mulut

"Pada kasus badai inflamasi, produksi radikal bebas terjadi terus menerus dapat sampai tingkat parah karena tidak mengenal kontrol. Hal ini beriringan dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh. Untuk itu diperlukan perbaikan manajemen radikal bebas agar sistem imun dapat bekerja normal," kata Prof Sutiman.

Di dalam jamu, kata Prof Sutiman, terdapat peran Low Molecular Weight Anti Oxydant (LMWA) yang merupakan komplek senyawa organik mengandung logam transisional.

LMWA tersebut memiliki kemampuan sebagai scavenger atau peluruh radikal bebas. Komplek senyawa ini juga dapat bertindak sebagai peluruh radikal tanpa menjadi radikal.

 

Senyawa berukuran puluhan nano meter tersebut, kata Prof Sutiman juga dapat dimanfaatkan dalam pengendalian produksi radikal bebas.

Senyawa tersebut dapat menurunkan level radikal bebas ke jenjang fisiologi normal agar sistem kekebalan tubuh dapat bekerja optimal.

Baca Juga: Penyakit Hewan Ditularkan ke Manusia Semakin Banyak, Kini Muncul Anaplasmosis yang Gejalanya Mirip Covid-19

 

Baca Juga: Seorang Dokter Bagikan Resep Bagaimana Daun Sirih Bisa Luluhkan Diabetes

"Jamu yang memiliki perspektif holistik dapat didayagunakan untuk penyelesaian masalah kesehatan nasional. Dengan perspektif nano sains, diharapkan dapat dikembangkan teknologi untuk menanggulangi masalah epidemi Covid-19 dengan basis sumberdaya lokal," tegasnya. (*)

#berantasstunting #hadapicorona