Find Us On Social Media :

Toa Masjid Akan Bantu Anies Baswedan Menekan Laju Covid-19 di DKI Jakarta.

Toa masjid akan bantu Anies Baswedan tekan laju penyebaran virus corona di DKI Jakarta.

GridHEALTH.id - Untuk menekan laju pandemi virus corona (Covid-19) nantinya pemerintah provinsi akan dibantu oleh penggunaan toa atau pengeras suara masjid dan mushala.

Hal itu disampaikan langsung oleh Gubernur Anies Baswedan dalam rapat evaluasi masa transisi PSBB yang diunggah di akun YouTube Pemprov DKI, Senin (20/7/2020).

Menurut Anies Baswedan toa masjid dan mushala nantinya akan digunakan sebagai media mengkampanyekan protokol pencegahan Covid-19 di Ibu Kota.

Tujuannya tentu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mencegah penularan SARS-CoV-2.

"Semua masjid menggunakan toa (pengeras suara) untuk mengumumkan mengenai kedisiplinan 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak," kata Anies Baswedan.

Baca Juga: Warning! 7.008 Anak Indonesia Terinfeksi Virus Corona, 1,6 Persen di Antaranya Meninggal Dunia

Baca Juga: Siap-siap! Harga Rokok Naik Rp 100 Ribu per Bungkus, Mensos Juliari Singgung Jumlah Peningkatan Kasus Perokok Anak di Indonesia

Anies Baswedan meminta anak buahnya berkoordinasi dengan semua pengurus masjid dan mushala di Jakarta.

Dia juga meminta jajarannya menyiapkan materi sosialisasi untuk dibagikan kepada semua masjid dan mushala.

Nantinya, semua masjid dan mushala diharapkan mengumumkan protokol pencegahan Covid-19 secara serentak pada pagi, siang, sore, dan malam hari.

Baca Juga: UNICEF; Fakta Anak Jadi Depresi Karena Isolasi Selama Pandem Covid-19

"Bayangkan se-Jakarta, 9.000 mushala dan masjid itu mengumumkan 4-5 kali sehari. Saya rasa kedengaran itu," ujar Anies Baswedan.

Diketahui sebelumnya, Anies Baswedan telah memutuskan untuk kembali memperpanjang PSBB pada masa transisi fase pertama.

Baca Juga: Gizi Bukan Faktor Mutlak Penentu Imunitas, Ini Cara Mengoptimalkannya Melalui Kesehatan Saluran Cerna

PSBB masa transisi diperpanjang selama dua pekan, terhitung sejak 17 Juli sampai 30 Juli 2020.

Ada beberapa pertimbangan yang menyebabkan Jakarta kembali memperpanjang PSBB transisi fase satu.

Pertama, rata-rata positivity rate yang meningkat jadi 5,9 % pada pekan terakhir pelaksanaan PSBB transisi sebelum diperpanjang.

Baca Juga: Masuk Bulan ke 5 Pandemi Covid-19 di Idonesia, Ningsih Tinampi Obral Ilmu Taklukan Penyakit yang Dimilikinya

Pertimbangan lainnya, kata Anies Baswedan, penggunaan tempat tidur untuk pasien Covid-19 di rumah sakit rujukan meningkat 11 % pada pekan terakhir dibandingkan pekan sebelumnya.

Penggunaan tempat tidur ini menunjukkan bahwa jumlah pasien positif Covid-19 dengan gejala ringan dan sedang meningkat.

Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah angka reproduksi (Rt) Covid-19 yang meningkat. Anies berujar, Rt yang beberapa pekan terakhir selalu di bawah 1 naik menjadi 1,15 per 12 Juli 2020.

Baca Juga: Bio Farma Segera Launching Vaksin Covid-19, Produk Sinovac Biotech Ltd Sudah Diborong dan Sampai Indonesia

Pada masa perpanjangan PSBB transisi, Pemprov DKI akan menunda sejumlah kegiatan yang seharusnya mulai diizinkan beroperasi, salah satunya bioskop.

Anies juga mengimbau warga untuk saling mengingatkan dan menegur warga lainnya yang tidak mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

Terlebih data pemerintah menunjukan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta kembali mengalami lonjakan.

Baca Juga: Saat Covid-19 Melanda Arab Saudi, Raja Salman Tiba-tiba Dibawa ke Rumah Sakit Khusus

Berdasarkan data dari www.covid19.go.id tercatat total 16.899 kasus positif yang terkonfirmasi di Ibukota.

Dimana angka kesembuhan mencapai 10.598 kasus, angka kematian 745 kasus, dan sisanya masih harus mendapatkan penanganan medis.(*)

Baca Juga: Saran Ahli Agar Indonesia Sukses Hadapi Corona: 'Buang Rapid Test'!

 #berantasstunting #hadapicorona