GridHEALTH.id - Sampai saat rapid test masih menjadi metode skrining awal yang dipilih pemerintah Indonesia dalam mendeteksi keberadaan virus corona.
Padahal tak sedikit pihak yang tidak setuju bahkan menentang metode skrining awal ini.
Seperti Kepala Pusat Laboratorium Diagnostok dan Riset Penyakit Infeksi Universitas Andalas Andani Eka Putra yang mengatakan belum ada data independen yang menjelaskan tentang validitas rapid test.
Bahkan ia dengan tegas menyatakan jika sebuah provinsi di Indonesia ingin sukses menekan laju Covid-19 harus melakukan tes PCR yang masif, bukan rapid test.
Menurut Andani, Provinsi Sumatera Barat bisa menjadi percontohan keberhasilan tes PCR masif, dimana laboratorium Universitas Andalas bisa memeriksa hingga 3.000 spesimen dalam satu hari.
Baca Juga: Terungkap! Peneliti Temukan Bukti Bayi Dapat Terinfeksi Virus Corona dalam Rahim
Baca Juga: Dicari Sel-T, Rantai yang Hilang Pada Kekebalan Virus Corona
Source | : | The Guardian,CNBC |
Penulis | : | Anjar Saputra |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar