GridHEALTH.id - Sudah diketahui, salah satu faktor pemicu penularan virus corona adalah melakukan kontak dengan orang yang berasal atau datang dari zona merah Covid-19.
Kejadian ini pun kembali terjadi di kampung Dukuh Toyomoro, Desa Pupus, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo.
Dimana kampung tersebut harus diisolasi setelah ada 2 warganya yang positif terinfeksi virus corona.
Kasus penularan ini diduga terjadi lantaran sebelumnya kedua warga tersebut melakukan kontak langsung dengan seorang pria yang meninggal mendadak di kampung tersebut pekan lalu.
Pria yang meninggal itu diketahui memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta, yang merpakan zona merah Covid-19 di Indonesia.
Baca Juga: Kondisi Terkini Presenter Jeremy Teti, Sudah 5 Kali Radiasi Sinar
Baca Juga: Berdalih Sang Istri Sudah Tidak Kuat Melayani, Pria di Tanjung Pinang Nekat Cabuli Anak Tirinya
Menurut Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, pria itu diketahui meninggal mendadak usai menengok istrinya yang baru melahirkan di Dukuh Toyomoro.
“Pria yang meninggal itu orang Jakarta yang datang ke sana (Dukuh Toyomoro) karena istrinya melahirkan. Dua hari setelah acara jagong bayi, dia meninggal," ujar Ipong dikutip dari Kompas.com, (21/7/2020).
Baca Juga: Viral Seorang Anak Derita Penyakit Langka Hampir Setahun Tertidur
Karena khawatir, kata Ipong, gugus tugas meminta jenazah pria itu dimakamkan dengan protokol Covid-19.
Gugus tugas pun melacak riwayat kontak pria tersebut. Ditemukan delapan warga yang melakukan kontak dekat.
Mereka pun menjalani tes swab. Hasilnya, dua warga yang melakukan kontak dekat dengan pria dari Jakarta itu dinyatakan positif Covid-19. Mereka adalah pria berusia 41 tahun dan wanita berusia 62 tahun.
Dikabarkan juga sehari sebelum meninggal, almarhum menggelar acara selamatan kelahiran bayinya dan sebanyak 84 warga menghadiri acara tersebut.
Saat ini, 84 warga itu telah melakukan karantina mandiri setelah dua orang dinyatakan positif Covid-19. “84 warga kampung itu nanti akan di-rapid test semuanya,” ungkap Ipong.
Lebih lanjut, Ipong mengatakan saat ini warga Dukuh Toyomarto dilarang menggelar kegiatan yang berpotensi menimbulkan massa untuk sementara waktu. Hal itu dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Makan Daging yang Dibakar Dapat Memicu Kanker, Mitos atau Fakta?
Tambahan dua warga Toyomarto itu membuat jumlah pasien positif Covid-19 di Ponorogo menjadi 141 kasus hingga Senin (20/07/20). Rinciannya, 91 pasien sembuh, 46 dirawat, dan empat meninggal.
Baca Juga: Memang Benar Nyamuk Ikut Tularkan Covid-19? Begini Kata Ahli
Sementara itu, melihat kejadian ini perlu diketahui adapun faktor risiko seseorang terinfeksi Covid-19 menurut Mayo Clinic di antaranya adalah;
- Orang yang pernah melakukan kontak langsung dengan seseorang yang terinfeksi virus corona.
- Orang yang baru saja pulang dari daerah ataupun wilayah yang menjadi zona penyebaran virus corona.(*)
Baca Juga: Catat! Persalinan Ibu Hamil Suspek dan Probable Covid-19 Kini Harus di RS Rujukan
#berantasstunting #hadapicorona