GridHEALTH.id - Cara Keras Kim Jong Un Cegah Covid-19 di Negaranya, Warga Korut yang Tak Pakai Masker Dihukum Kerja Paksa
Meski perkembangan pandemi virus corona (Covid-19) di Korea Utara belum banyak diketahui, tapi baru-baru ini warga disana ternyata diwajibkan untuk selalu mengenakan masker.
Diketahui menurut sfcdcp.org, masker berguna untuk mencegah penularan penyakit, mencegah iritasi, mencegah kambuhnya alergi akibat udara, juga melindungi diri dari paparan polusi udara.
Masker juga membantu membatasi penyebaran kuman, bakteri ataupun virus termasuk Covid-19.
Bahkan tak tangung-tanggung hukuman bagi pelanggar aturan tersebut adalah kerja paksa selama tiga bulan.
Peraturan tegas itu disebut sebagai bagian dari pencegahan penyebaran virus corona di negara pimpinan Kim Jong Un tersebut.
Para petugas nantinya akan melakukan "patroli masker", untuk memastikan semua warganya memakai masker, ujar pejabat Korea Utara kepada Radio Free Asia.
Mereka yang kedapatan tidak memakai masker di tempat umum, harus melakukan kerja paksa selama tiga bulan.
Berbicara kepada Radio Free Asia, pejabat tersebut menyatakan:
"Mulai tanggal 16, sebuah tim inspeksi sedang diorganisir di sini, di Pyongyang dan juga di kota-kota provinsi bersama petugas polisi."
"Mahasiswa dan siswa sekolah menengah akan melakukan tindakan keras pada orang-orang yang tidak mengenakan masker."
"Siapa pun yang tidak mengenakan masker akan dihukum dengan lebih dari tiga bulan kerja disiplin, tak peduli siapa mereka."
Baca Juga: Jika Muncul Tanda-tanda Berikut Saat Anak Mual Muntah, Jangan Dianggap Biasa
Dilansir Daily Mail, hingga kini Korea Utara belum secara resmi mencatat satu pun kasus virus corona.
Meski begitu, Korea Utara telah mengambil langkah-langkah pencegahan intensif, termasuk larangan pertemuan, perintah untuk mengenakan masker dan karantina wajib bagi pekerja perbatasan.
Baca Juga: 6 Spesies Kelelawar, dan 3 Virus Mematikan yang Dibawanya, Virus Corona Hingga Ebola
Namu, pada April lalu, para pejabat mengungkapkan lewat kuliah umum bahwa ada kasus konfirmasi virus corona di Korea Utara pada awal Maret lalu.
Para dosen, yang berbicara dengan organisasi dan kelompok pengamat lingkungan, mengatakan ada sejumlah kasus di dalam negeri.
Baca Juga: Produksi APD dan Masker China Diduga Hasil Kerja Paksa Etnis Minoritas Muslim Uighur
Meski mereka tidak menyebut angka pasti, namun mereka menyebut ada dua sumber penyebaran, yaitu satu di Pyongyang dan satu di provinsi Ryanggang.
Para ahli asing pun meragukan klaim Korea Utara yang menyatakan bahwa mereka tidak memiliki kasus virus corona.(*)
#berantasstunting
#hadapicorona