Find Us On Social Media :

Peneliti Italia Temukan Penyintas Covid-19 Berisiko Alami Gangguan Jiwa

Mereka yang sembuh dari Covid-19 ternyata berisiko alami gangguan kejiwaan, contohnya depresi.

GridHEALTH.id - Mereka yang selamat atau survivor yang berhasil sembuh dari Covid-19 tentunya amat bersyukur mengingat mereka boleh dibilang lolos dari lubang jarum kematian akibat virus corona yang ganas ini.

Tapi siapa sangka, para peneliti di Rumah Sakit San Raffaele Milan mengungkap sebuah fakta baru yang mengejutkan.

Mereka menyebut sebagian besar survivor atau orang-orang yang sembuh dari Covid-19 menderita tingkat gangguan jiwa yang lebih tinggi termasuk stres pasca-trauma (PTSD), kecemasan, insomnia, dan depresi. 

Survei menunjukkan bahwa lebih dari setengah 402 pasien yang dipantau setelah dirawat karena virus, mengalami setidaknya satu dari gangguan ini secara proporsional dengan tingkat keparahan peradangan selama penyakit. 

Para pasien yang terdiri dari 265 pria dan 137 wanita diperiksa pada tindak lanjut satu bulan setelah perawatan di rumah sakit. 

"Jelas sekali, bahwa peradangan yang disebabkan oleh penyakit ini juga dapat berakibat pada tingkat psikiatri," kata profesor Francesco Benedetti, ketua kelompok Unit Penelitian Psikiatri dan Psikologi Klinis di San Raffaele, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters (03/08/20).

Baca Juga: Kewalahan Hadapi Lonjakan Virus Corona, Jokowi Minta Ibu-ibu PKK Door to door Edukasi Masyarakat 

Baca Juga: Pekan ASI Internasional: Ternyata Ini Keuntungannya Memberikan ASI

Laporan ini diterbitkan pada hari Senin di jurnal ilmiah Brain, Behavior and Immunity. Berdasarkan wawancara klinis dan kuesioner penilaian diri, dokter menemukan PTSD pada 28 % kasus, depresi pada 31% kecemasan pada 42%, dan insomnia pada 40%, dan akhirnya gejala obsesif-kompulsif pada 20%.

Studi ini menunjukkan bahwa wanita lebih rentan menderita gangguan jiwa seperti kecemasan dan depresi, meskipun tingkat keparahan infeksi lebih rendah, kata pernyataan itu. 

 

"Kami berhipotesis bahwa ini mungkin disebabkan oleh perbedaan fungsi sistem kekebalan tubuh," kata Profesor Benedetti.

Benedetti juga menemukan, dampak kejiwaan yang kurang serius ditemukan pada pasien rawat inap dibanding rawat jalan.  

Menurut Benedetti, konsekuensi psikiatrik dari Covid-19 dapat disebabkan oleh respons imun terhadap virus itu sendiri dan oleh faktor-faktor stres psikologis penyebab gangguan jiwa seperti stigma, isolasi sosial dan kekhawatiran bahwa dirinya akan menginfeksi orang lain. 

Beberapa studi sebelumnya banyak menggambarkan tentang kekhawatiran yang berkembang tentang potensi komplikasi kesehatan yang dialami penyintas Covid-19.

Baca Juga: Menyisir Tak Boleh Sembarangan, Ada Tekniknya Agar Rambut Tidak Rontok

Baca Juga: Studi: Diet Ketogenik Bisa Turunkan Risiko Kanker Paru-paru

Pada bulan Mei 2020 lalu, ilmuwan di Inggris telah menemukan kerusakan otak pada beberapa dari mereka yang sembuh dari Covid-19 ini. (*)

#berantasstunting #hadapicorona