"Kami merekomendasikan untuk menilai psikopatologi dari penderita Covid-19 yang sembuh, dan untuk memperdalam penelitian tentang peradangan biomarker, untuk mendiagnosis dan mengobati kondisi kejiwaan yang muncul," bunyi makalah.
Sementara itu, sebuah studi terhadap 265 pria dan 137 wanita yang menemukan wanita lebih kecil kemungkinannya meninggal karena Covid-19, lebih menderita secara psikologis daripada pria.
Diberitakan Guardian, pasien dengan diagnosis psikiatrik positif sebelumnya disebut lebih menderita dibandingkan mereka yang tidak memiliki riwayat gangguan kejiwaan.
Para peneliti, yang dipimpin oleh Dr Mario Gennaro Mazza, mengatakan hasil ini konsisten dengan studi epidemiologi sebelumnya.
Mereka mengemukakan, efek psikiatris dapat disebabkan oleh respons kekebalan terhadap virus itu sendiri.
Baca Juga: 5 Makanan Sembuhkan dan Cegah Stroke juga Darah Tiggi, Pembuluh Darah Menjadi Bersih dan Elastis