Find Us On Social Media :

Layaknya Perokok, Pengguna Rokok Elektrik 5 Kali Lebih Rentan Terpapar Virus Corona

Pengguna rokok elektrik atau vape bisa 5 kali lebih parah terpapar virus corona

GridHEALTH.id - Beberapa waktu lalu, perwakilan WHO untuk Indonesia, Dr N. Paranietharan dalam Webinar Hari Tanpa Tembakau Sedunia Kementerian Kesehatan RI menyatakan jika jumlah perokok menyumbang angka kematian tinggi akibat Covid-19.

Terdapat penelitian dari menunjukkan dari 9.025 pasien corona sekitar 17,8% yang perokok mengalami kondisi yang buruk.

Baca Juga: WHO Sebut Jumlah Perokok Sumbang Kematian Tinggi Pasien Covid-19 di Indonesia

Namun, kini sebuah penelitian mengungkap bukan hanya perokok biasa yang rentan terpapar virus corona, melainkan pengguna rokok elektrik atau vape juga rentan.

Selain memicu gangguan jantung, pengguna vape beresiko tinggi tertular Covid-19, sama halnya dengan perokok biasa.

Baca Juga: Akui Tak Bersalah 100 Persen, Jerinx Resmi Jadi Tersangka usai Sebut IDI 'Kacung WHO', Bisa Kena Hukuman 6 Tahun Penjara

Menurut temuan terbaru yang muat dalam Journal of Adolescent Health, diketahui bahwa risiko penularan pengguna vape 5 kali lebih besar dibanding bukan perokok, sedangkan perokok konvensional beresiko 7 kali lebih tinggi.

“Ini adalah angka yang sangat besar. Kami ingin orang menyadari bahwa rokok elektrik tidak aman. Ada bahaya yang signifikan dari produk ini,” kata peneliti senior Bonnie Halpern-Feisher, profesor dan dokter anak dari Universitas Stanford, California, Amerika.

Walau penelitian yang dilakukannya tidak mengungkap apakah ada hubungan langsung antara vape dan Covid-19, tetapi ada sejumlah alasan mengapa perokok lebih rentan tertular virus corona.

Baca Juga: Jadi Relawan Vaksin Covid-19, Driver Ojol Ini Langsung Cari Orderan usai Disuntik: 'Saya Tidak Mau Bawa Virus sampai Anak Istri Jadi Korban'

Menurut Halpern-Feisher, vape dapat memengaruhi paru dan sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, ada jalan bahwa virus penyebab Covid-19 masuk ke dalam sel.

Kebiasaan merokok vape membuat jalan tersebut lebih mudah.

Ia mengingatkan, risiko tersebut paling besar ditemukan pada remaja.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan peneliti dari Texas Tech University, juga menemukan korelasi antara perokok dan peningkatan risiko stroke pada pasien Covid-19.

Baca Juga: Takut Tertular Virus Corona, Petugas Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 Terpaksa Menutup Liang Lahat dengan Tangan Kosong

Virus SARS-CoV-2 diduga dapat menginfeksi jaringan saraf manusia.

Gejala Covid-19 juga dapat berpengaruh pada sistem syaraf, seperti kehilangan kemampuan untuk mengecap rasa.

Selain itu, merokok dapat meningkatkan faktor koagulasi atau pengentalan darah yang pada ujungnya berkontribusi pada risiko stroke.

Baca Juga: Belum Diteliti WHO, Rusia Sudah Percaya Diri Vaksin Covid-19 Sudah Dapat Persetujuan Obat Penyembuh Pasien Corona

Padahal, Covid-19 juga diduga meningkatkan koagulasi darah.

Melihat hal ini, ada baiknya untuk mengurangi penggunaan rokok elektrik maupun rokok konvensional biasa di masa pandemi Covid-19 ini. (*)

#hadapicoronaArtikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pengguna Vape dan Perokok Lebih Rentan Tertular Covid-19