Find Us On Social Media :

Usai Dipolisikan Cyber Indonesia dan Dipanggil Anji Bersungguh Hati Akan Membayar Kesalahannya

Anji saat ditemui tim Grid.ID di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus, Polda Metro Jaya, Senin (10/8/2020)

GridHEALTH.id - Usai Dipolisikan Cyber Indonesia dan Dipanggil Anji Bersungguh Hati Akan Mebayar Kesalahannya

Anji berjanji akan membayar kesalahannya atas kasus video wawancara Hadi Pranoto yang ternyata bukan profesor, dan obat Covid-19 nya bohong.

Baca Juga: 4 Penyebab Banyaknya Pasien Positif Covid-19 Tanpa Gejala Diungkap Peneliti

Beberapa waktu lalu musisi yang kini menjadi Youtuber Erdian Aji Prihartanti alias Anji Manji mebuat heboh dunia kesehatan Indonesia.

Bagaimana tidak, uanggahan vlognya di channel Youtubenya kala itu mengenai penemuan obat covid-19, membuat masyarakat dan praktisi kaget bukan kepalang.

Baca Juga: Beton Nangka Anti Aging Alami Lawan Penuaan, Hilangkan Keriput juga Melebatkan Rambut

Apalagi saat itu Anji menghadirkan seorang narasumber yang mengaku Profesor. Padahal setelah diselidii, akhirnya sang narasumber yang bernama Hadi Pranoto bukan seorang profesor juga pakar mikrobiologi.

Nah, karena menyebabkan kebingungan di masyarakat dengan penyebaran informasi yang tidak valid, Anji dan Hadi Pranoto dilaporkan ke pihak kepolisian.

Anji pun sebelumnya mengaku sudah mencari tahu soal gelar profesor yang disandang Hadi lewat Google.

Namun siapa sangka, rupanya Hadi Pranoto sendiri menyebut bahwa dirinya bukan profesor seperti apa yang tertulis di keterangan video Anji.

Baca Juga: 4 Penyebab Banyaknya Pasien Positif Covid-19 Tanpa Gejala Diungkap Peneliti

"Saya terkejut ketika mendapatkan informasi bahwa ternyata beberapa hal yang berkaitan dengan status Bapak Hadi Pranoto dan juga pernyataan-pernyataannya ternyata tidak valid," ungkap Anji.

Usai meminta maaf karena menimbulkan huru-hara di masyarakat, Anji kini menegaskan bahwa dirinya bersedia bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia ( IDI).

Baca Juga: Terancam 6 Tahun Penjara, Jerinx Berpesan: Semoga Tidak Ada Ibu Kehilangan Calon Anak Akibat Rapid Test'

Melansir Kompas.com, Anji menyebut siap bersama-sama dengan IDI menyampaikan informasi yang valid mengenai obat Covid-19

Menurutnya, itu merupakan bentuk membayar kesalahan mengenai video wawancaranya dengan Hadi Pranoto.

Baca Juga: Terancam 6 Tahun Penjara, Jerinx Berpesan: Semoga Tidak Ada Ibu Kehilangan Calon Anak Akibat Rapid Test'

"Jadi itu adalah bentuk pembalas kesalahan saya bahwa saya bersedia melakukan kerja sama," tegas Anji dikutip dari tayangan Kompas TV via Kompas.com, Selasa (11/8/2020).

Ia mengatakan, kedepannya dirinya bersedia membantu IDI untuk menjelaskan bagaimana sebuah temuan bisa dinyatakan sebagai obat ilmiah.

"Saya bersedia bekerja sama dengan IDI, bekerja sama itu untuk menyampaikan informasi ya, bagaimana sih sebuah temuan, atau ramuan, bisa dinyatakan sebagai obat melalui uji ilmiah atau uji klinis," tegas Anji.

Terkait ucapannya dalam klarifikasi tersebut, Anji menegaskan tidak ada pernyataan titipan dari pihak mana pun.

Baca Juga: Efek Samping Virus Corona dari China yang Sudah Disuntikan ke Relawan di Bandung, Sudah Diprediksi Tim Riset

"Enggak ada, enggak ada, enggak ada (pernyataan titipan), itu adalah bentuk itikad baik saya," kata Anji.

Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid melaporkan Anji dan Hadi Pranoto pada Senin, 3 Agustus 2020, karena akibat konten YouTubenya, masyarakat Indonesia menjadi bingung dengan informasi simpang-siur sehingga menimbulkan kegaduhan dan polemik.

Baca Juga: Layaknya Perokok, Pengguna Rokok Elektrik 5 Kali Lebih Rentan Terpapar Virus Corona

"Kalau dia enggak bisa membuktikan, maka dianggap penyebar berita bohong," kata Muannas kepada wartawan, dikutip dari Kompas.com.

"Kami khawatir saja kalau enggak dilaporkan, ini dianggap bukan persoalan besar dan tidak ditindaklanjuti," tegasnya. (*)

#berantasstunting

#HadapiCorona