Menurut Luhut, Indonesia bisa meniru beberapa negara di Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia hingga Australia yang rumah sakitnya kerap didatangi pasien dari luar negeri untuk jadi rujukan berobat.
Ingin meniru hal ini, Luhut dengan percaya diri menyebut, salah satu langkah mendukung pariwisata Indonesia adalah dengan memfasilitasi para 'bule' yang berprofesi sebagai dokter dan sebagainya untuk bekerja di Bali.
"Itu orang-orang bule, yang ahli teknologi, IT, itu mereka work from Bali. Itu lagi kita pikirkan dan kita dorong, tinggal aturannya sekarang lagi kita buat," ujarnya.
Menurut Luhut, pemerintah tengah fokus mendukung bermacam wisata domestik dengan target sebanyak 70% dari yang kini mencapai 50%.
Ia pun menyatakan bahwa tak sedikit masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri agar ditangani oleh para dokter profesional dengan biaya cukup tinggi. Sehingga dana tersebut akan masuk ke negara setempat dan bukannya Indonesia.
"Jadi, semua saya pikir dalam konteks kebutuhan nasional, kami benchmarking saja ke negara-negara sekitar kita," ucap dia.
Menanggapi pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan, dokter sekaligus penyanyi Tompi membuka suara lewat cuitannya melalui akun Twitternya, @dr_tompi (13/08/2020).
"Pak Luhut, yang dipermudah itu import alat medis, bukan tenaga medisnya. Pajak alat medis ampun. Setauku, kita gak kekurangan dokter-dokter hebat. Yang kurang itu sarana dan prasarana agar mereka bisa memaksimalkan kemampuan mereka tersebut," tulisnya. (*)
#berantasstunting #hadapicorona